Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersamamu Kutemukan Sembuh

31 Juli 2023   16:55 Diperbarui: 31 Juli 2023   16:56 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar bidik layar dari https://www.halodoc.com

Kala duka dan suka
Kala tangis dan ceria
Dirimu selalu sedia bersamaku
Meneguhkan ikhtiarku
Menguatkan tapak semangatku
Saling menjaga amanah dari segala rahasia
Merawat persahabatan ini dengan saling percaya

Percaya bahwa:
Sebesar apa pun perbedaan
Sejauh apa pun jarak membentang
Selegam apa pun kelam menyelimuti langit malam
Kita menjelma gemintang
Jauh, namun tetap selalu ada

Benar, kita akan selalu ada
Seperti halnya bintang gemintang
Kala berpelukan
Di langit temaram
Yang selalu kembali
Walau beribu gemuruh

Bergemuruh bertabuh
Sahabat yang kurindukan
Pada asa kian tumbuh
Setia kawan
Kita satu nakhoda dan kita 'kan berlabuh

Berlabuh asa tuk bersua, berpeluk dan berbincang
Disebuah ruang tempat kita berjuang
Jarak dan waktu telah memisahkan demi tujuan hidup
Menjadikan diri bermanfaat bagi banyak orang
Menebar cinta kasih tuk sesama

Cinta kasih sesama yang dilalui bersama Sang Waktu

Ajarkan mengenal, menerima
kebaikan dan keburukan
untuk sesama
pun alam semesta

Biarkan bertumbuh, berkembang
saling mengisi
saling melengkapi

Ijinkan semua menempuh jalan
sesuai kehendak-Nya

Sadari, setiap insan ciptaan mahamulia

Sahabat sejati, tak pernah menyakiti
tak pernah menggurui
seperti lentera yang selalu menerangi

Lentera menerangi jiwa nan gelap
Adalah kau harta berharga dalam hidup yang pengap
Kala badai menerjang diri limbung kokoh kau mendekap
Sahabat, jangan bosan bersamaiku
Selalulah semaikan tunas-tunas harapan  
di tengah gersangnya kalbuku
Jangan tinggalkan aku dalam sendiri yang pilu

Dan di antara hujatan nestapa
Kau seduh secangkir hangat suasana
Kau balut tubuh yang menggigil bisu dengan ramah
Tak ada keluh yang kau tanam di antara kita
Kini, aku menjadikanmu rumah
Tempat di mana aku mampu berbagi keluh kesah
Sebab, berjalan sendiri adalah luka
Bersamamu kutemukan sembuh

Sembuh dari luka akibat masa lalu
Kau yang selalu menemaniku
Mengajarkan aku arti sebuah memaafkan
Menerima semua ini sebagai takdir
Kau penguat hati yang rapuh
Tanpa pamrih kau selalu ada sebagai penyembuh lukaku

Rumah Pena Alegori, Senin, 31 Juli 2023

***

#PuisiKolaborasi dari Komunitas Rumah Pena Alegori (alumni kelas puisi). Sebuah puisi bersambung dengan Tema Sahabat, karya dari Siska Artati, Almahdi Zainuddin, Hidayati Mardjuki,  Kang Thohir, Yayu Rahayu,  Sarah Safira, Titi Ariswati, Sudirwan Naigeso dan Evi Salam.

***

Artikel 71 -2023

#Tulisanke-516
#PuisiKolaborasi
#PuisiBersambung
#RumahPenaAlegori
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun