Pagi ini putri saya merasa kurang sehat badannya. Ia demam dan meminta izin untuk tidak masuk sekolah. Saya yang bersiap hendak berangkat mengajar tahsin, akhirnya memilih menemaninya di rumah. Qadarullah, hari ini hampir semua ibu di kantor dinas tempat saya mengajar mereka, melakukan dinas ke luar kota.
Akhirnya, saya meminta izin kepada wali kelas untuk absen putri yang sedang kurang sehat dan menelpon bulik ART untuk tidak antar-jemput kegiatan kami berdua. Sehingga ia bisa melakukan aktivitas lainnya.
Tetiba saat menelpon itulah, saya punya ide untuk memasak daging qurban yang masih tersimpan di lemari pendingin. Saya sampaikan ke bulik untuk membantu mengolah daging tersebut menjafi masakan soto.
Ya, soto buatan bulik itu enak banget. Saya yang belum pede membuatnya sendiri. Khawatir salah bumbu dan salah tahapan membuatnya. Saya meminta bulik mendampingi selama proses mengolah daging menjadi menu soto.
Bulik setuju, mumpung saya ada di rumah dan sekalian ia akan menyetrika tumpukan baju yang sudah siap menanti.
Sebagaimana pembaca ketahui dari beberapa artikel yang saya unggah, saya penyuka kuliner soto. Tapi saya sendiri belum pernah membuat masakan soto dari tangan sendiri. Baik soto ayam atau soto daging sapi.Â
Inilah pengalaman pertama saya untuk.memasaknya.Â
Gimana ya hasilnya?
Lakimares! Langsung kita mainkan rsepnya!
***