Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Riuh Nadi Memanggil Sunyi

24 Juli 2023   17:06 Diperbarui: 24 Juli 2023   17:10 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi gambar: https://www.flickriver.com

Sunyi masih membekas
Diksi berbaris di atas kertas
Tanpa bunyi membiarkan sunyi
Degup nadi berlarian tanpa henti
Ada kata-kata tapi tak bicara
Biar bergelut di dalam kepala
Siapa?

Siapa?
Yang menghantar segala resah, gulana
Mengulik nadi, mendedahkan seruan sumbang dalam jiwa
Sungguh tak nyaman
Sungguh tak tentram
Yang bergelut di dalam kepala
Apa sih maunya?

Ketika mauku tak sesuai mau-Nya
Dada bergolak jiwa berontak
Lidah berdesis menolak
Centang perenang isi kepala
Waktu terhempas porak poranda
Akankah mati tanpa makna?

Tolong jangan mati tanpa makna
Riuh nadiku memanggil sunyi
Berlari tanpa suara
Menyambut buah bahagia
Mengusir resah tak bersua

Sekian lama tak bersua dengan suka nan ria
Segenap tersulih oleh resah yang menyiksa
Sunyi tersorot di setiap sorot mata
Meski deru nan tawa menggema
Serasa tertindih sekujur dada
Napas seakan memberi isyarat tuk enggan menyerta

Rumah Pena Alegori, Senin, 24 Juli 2023

***

#PuisiKolaborasi persembahan dari Komunitas Rumah Pena Alegori (alumni kelas puisi), sebuah puisi bersambung karya Ary Pelangi, Siska Artati, Titi Ariswati, Hidayati Mardjuki dan Fauzi Hammadfa

Baca juga: Ratap Sepi Kata

***

Artikel 69 - 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun