Pada hari kamis siang pekan lalu, sahabat saya mengirim pesan melalui whatsapp, mengajak saya untuk hadir pada acara perpisahan anak-anak berkebutuhan khusus asuhan dari Pelita Bunda Education Center Samarinda. Acara akan diselenggarakan pada hari Sabtu.
Sebuah kehormatan bagi saya atas ajakan tersebut, karena selama hampir dua puluh tahun lebih bersahabat dengannya, sahabat saya ini sangat jarang mengajak saya untuk melihat langsung kegiatan terapi anaknya. Meski secara langsung atau tidak, saya mengikuti perkembangan anaknya yang sangat signifikan dalam tumbuh kembang layaknya anak normal.lainnya.
Tentu saja saya antusias menyambutnya. Dan, atas izin suami, pada Sabtu, 24 Juni 2023, saya turut mendampingi acara lepas kenang anak-anak asuhan Pelita Bunda Education Center. Acara semacam wisuda ini diikuti oleh 11 anak dari usia Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas, bertempat di Hotel Royal Park Samarinda.
***
Dalam sambutannya, Ketua Panitia menyampaikan bahwa lepas kenang tahun ini mengambil tema The Amazing Under Sea. Bagi para mems (sebutan untuk para pendidik atau edukator atau terapis ABK) dan orang tua, anak-anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang penuh anugerah dari Yang Maha Kuasa dengan keistimewaan masing-masing.Â
Hanya saja, kita baru bisa melihat kemampuan mereka di permukaannya saja, yang tampak berbeda dari anak lainnya. Namun sebenarnya jauh dalam eksplorasi diri, mereka memiliki keajaiban diri di tiap pribadi, memiliki keinginan dan mimpi yang sama dengan anak-anak lainnya untuk meraih cita-cita.Â
Layaknya laut yang tampak tenang meski ada gelombang dan riak, ia menyediakan pemandangan yang sangat indah dan tidak setiap orang bisa menyelam, mendalami isi lautan yang menawarkan pemandangan sangat menakjubkan. Beyond the sea is very amazing. Demikian penggambaran para edukator kepada anak-anak asuhannya. Ya, mereka berterima kasih kepada anak-anak hebat dan orang tua yang kuat dan sabar di setiap proses pendampingan terapi.
***
Perkenalkan, namanya Aryo Panembahan Notowijoyo, anak pertama dari dua bersaudara. Lahir dalam usia kandungan 8 bulan dan mendapatkan penanganan khusus dari dokter dan pihak rumah sakit hampir kurang lebih enam bulan. Hal ini dikarenakan kondisi dirinya yang perlu penanganan khusus.
Sekira usia tiga setengah tahun, Aryo mengikuti terapi setiap hari di Pelita Bunda Education Center, mulai pada Januari 2011. Mamanya dengan setia mendampingi sang putra, terkadang bergantian dengan salah satu anggota keluarganya, sehubungan di masa itu ia juga bekerja penuh waktu di sebuah perusahaan swasta.
Terapi yang dijalani bersama para mems adalah terapi gerak dan terapi okupasi.
"Terapinya setiap hari, awalnya durasi 1,5 jam. Setelah Aryo masuk PAUD durasinya jadi 1 jam saja karena sudah sekolah PAUD selama 3 jam," demikian sahabat saya mulai mengawali obrolan saat saya mengajukan pertanyaan tentang Aryo.
Terapi terus dilakukan tanpa putus. Mama Aryo juga menerapkan diet khusus untuk putranya agar asupan makanan tidak memicu hal-hal yang tidak diinginkan dalam tumbuh kembang kesehatan dan mentalnya.Â
Saya pun menyaksikan, betapa sejak bayi hingga usia kini jelang 16 tahun, Aryo sangat disiplin soal makanan yang pantang dikonsumsi dalam pengawasan orang tua. Terkadang saya harus bertanya dan minta izin untuk boleh tidaknya saya memberi kue atau minuman tertentu. Kalaupun kami menawarkan makanan, Aryo memandang mamanya seakan memberi kode apakah ia boleh mencicipi atau tidak.
Jika mendapat izin, ia mencicipi sekedarnya. Jika pun tidak, dengan kalem dia menjawab dengan santun bahwa dirinya tidak boleh makan, lebih baik kue yang lain saja. Sungguh kuat kedisiplinan yang Aryo terapkan pada dirinya karena didikan dan arahan dari orang tua.
Tak hanya itu, sikap santun dan membantu hal-hal ringan pada lingkungan sekitar, tak membuatnya sungkan atau canggung melakukannya.
Pada acara lepas kenang hari Sabtu lalu, Aryo menyelipkan rasa haru dan bangga di hati saya. Duduk bersebelahan dengan mamanya, kami berdua menyimak seksama bacaan doa yang dibawakan oleh Aryo.
Suaranya jernih, mantap, tiada rasa gugup. Ia bacakan kalimat demi kalimat dengan suara tenang. Artikulasinya jelas, pelan-pelan agar tidak terburu-buru membaca, Â pembawaannya pun yang kalem di atas panggung.
Saat ia membaca Al-Qur'an Surah Thaahaa (surah ke-20) ayat 1-14, saya menyimak bacaannya dari jauh. Dengan membuka aplikasi Qur'an Indonesia dari gawai, saya mendengarkan bacaannya dan menyimak ayat-ayatnya, Aryo membacakan dengan tartil. Artinya, ia membaca dengan lantunan sesuai panjang-pendek bacaan ayat dan makharajul huruf dengan benar. Linang air mata menghiasi wajah kami. Terharu.
Aryo juga memiliki prestasi tingkat nasional di saat kelas 5 Sekolah Dasar. Ia mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Tahun 2019 berkat tulisan curahan hatinya sebagai anak berkebutuhan khusus dalam lomba menulis. Aryo mendapatkan apreasiasi sebagai Anugerah Penyaji Karya Terbaik -Dengarkan Curahan Hati Kami. Pembaca bisa menyimak kisahnya melalui tautan ini.
***
Satu per satu anak-anak maju ke atas panggung bersama orang tua dan para mems untuk mendapatkan sertifikat kelulusan sesuai jenjang pendidikan mereka selama dalam pengasuhan.
Mereka juga berkesempatan unjuk penampilan secara bergantian, baik perorangan maupun kelompok. Ada yang menyanyi, ada pula yang menari. Semua bersuka cita dalam suasana akrab dan rasa senang.
Saya pun berkesempatan berkenalan dan foto bersama Ibu Hj. Farah Flamboyant, ST, SPD, CIMI, MISP selaku Penanggung Jawab Pelita Bunda Education Center Samarinda, pula dengan para orang tua yang hadir di acara lepas kenang tahun ini.
Selamat kepada anak-anak hebat dan para orang tua kuat. Bagi saya, mereka bukan lagi anak-anak berkebutuhan khusus, melainkan anak-anak berkemampuan khusus. Tuhan telah memberikan bakat terbaik pada diri kalian masing-masing dan potensi istimewa yang akan terus tumbuh dan berkembang hingga akhir masa.
Salam sehat dan selalu bahagia!
***
Tulisan ini saya dedikasikan untuk para mems dan para orang tua Pelita Bunda Education Center Samarinda. Terkhusus untuk Sahanat baik - Arlina dan Mas Arif, ananda Aryo dan Ayu.Â
***
Artikel 61 - 2023
#Tulisanke-506
#ArtikelPendidikan
#AnakBerkebutuhanKhusus
#AnakBerkemampuanKhusus
#AryoPanembahanNotowijoyo
#PelitaBundaEducationCenterSamarinda
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
