Jelang suatu sore yang terik, saya menyempatkan diri untuk membuat cemilan yang bisa disantap sebagai teman nge-teh atau ngopi bersama suami. Belahan jiwa saya sedang asyik dengan buku-buku tebal dan dan laptop, menyelesaikan tugas kuliah yang harus diunggah berurutan sesuai jadwal mata kuliah sore itu.
Jadilah saya mengeksekusi niatan saya membuat Martabak Mini, lumayan buat ngemil sore-sore, kan.
Sesuai judul, martabak yang saya buat memang ukuran mini dengan takaran isian menyesuaikan kulitnya. Saya memilih kulit lumpia yang siap pakai, bukan adonan kulit martabak yang biasa dibuat oleh pedagang martabak telur.
Saya penasaran juga, sebenarnya martabak asalnya dari mana ya? Karena saya mendengar bahwa martabak yang enak itu terkenal dari Bangka, sebuah pulau di sebelah timur Sumatera, yang masuk wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pun saya pernah mencicipinya langsung di sana saat liburan menemani Ibu saya --semasa masih hidup, untuk sejenak pulang kampung.
Namun tak kalah enak pula, martabak telur dari Tegal - Jawa Tengah. Rerata pedagang martabak di Kota Tepian Mahakam yang saya temui, juga berasal.dari Kota Bahari tersebut. Bahkan ngobrol dengan mereka dengan bahasa asli Tegal, ketahuan kalau mereka itu masih saling berkerabat.
Dan, benar! Ketika saya buka di Wikipedia, sejarah martabak telur ini tercatat berasal dari Kota Tegal. Sedangkan sebutan Martabak berasal dari bahasa Arab yang artinya terlipat. Selengkapnya, pembaca silakan bisa berkunjung sejenak pada link tersemat ya.
Baiklah, saya berbagi resep sederhana untuk membuat Martabak Mini dengan rasa maksi! Maksimal enaknya, ahay!
Yuk, lakimares! Langsung kita mainkan resepnya!
***
Bahan yang digunakan:
- Kol secukupnya, iris tipis
- 3 daun bawang, cincang halus
- 1 wortel, kupas, iris korek api
- 6 sosis sapi, cincang atau potong dadu
- 18 lembar kulit lumpia siap pakai
- 3 butir telur organik
Bahan tambahan:
Bawang putih bubuk, garam, kaldu sapi bubuk, kaldu jamur bubuk, merica bubuk dan minyak untuk menggoreng
Cara membuat:
Pertama, pecahkan tiga butir telur dalam mangkok. Bubuhkan garam, merica bubuk, garam, kaldu jamur bubuk, kaldu rasa sapi bubuk dan bawang putih bubuk. Lalu kocok lepas dengan bahan bumbu tersebut hingga tercampur rata.
Kedua, tuang kocokan telur pada bahan isian yang sudah diiris, aduk rata (1).
Ketiga, siapkan minyak goreng di atas wajan dengan api kecil.
Keempat, ambil selembar kulit lumpia. Tuang satu sendok isian sayur, bentuk segi empat (2), lalu lipat kulit lumpia seperti amplop (3). Langsung goreng. Lakukan seterusnya hingga adonan habis.
Catatan: setiap selesai buat satu lipatan isian martabak mini, langsung digoreng. Hal ini agar isian martabak sayur yang basah berbalur telur tidak merembes jika terlalu lama didiamkan. Posisi lipatan kulit berada di bawah terlebih dahulu, agak ditekan sedikit dengan sutil atau spatula. Hal ini agar lipatan tertutup sempurna.
Kelima, goreng seluruh martabak mini, balik-balik agar matang merata. Setelah berwarna kuning kecoklatan, matang, angkat, tiriskan. Siapkan piring saji.
Taraaaa!
Martabak mini dengan rasa maksi akhirnya tersaji untuk saya dan suami! Ditemani teh hangat dan kopi herbal kesukaan beliau, kami nikmati kebersamaan sore sejenak dengan kudapan sederhana ini.
Enak, rasanya pas, kulitnya renyah, nikmat disantap selagi hangat.
Nah, saat saya unggah artikel ini, Kota Tepian Mahakam sedang diguyur hujan sedari siang. Kini gerimis melanda dan belum berhenti. Ah, jadi kangen menunggu belahan hati kembali pulang dari aktivitas sehari.
Selamat mencoba resep sederhana ini, semoga bermanfaat.
Salam sehat dan selalu bahagia!
***
Artikel 54 - 2023
#Tulisanke-499
#ArtikelFoodie
#ResepSiskaArtati
#MartabakMini
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H