Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Intip Menu Sarapan Kegemaran Sahabat Kompasianer!

23 Mei 2023   07:18 Diperbarui: 28 Mei 2023   16:39 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar roti dan kopi (https://www.istockphoto.com/id)

Apa menu sarapan Anda pagi ini, Pembaca? Seperti diketahui, sarapan merupakan kegiatan makan di pagi hari yang sebaiknya kita lakukan secara rutin. Meski terkadang kegiatan makan ini sering dilewatkan dengan alasan kesibukan atau tidak sempat karena terburu waktu menuju ke tempat aktivitas -- bagi Anda yang bekerja di luar rumah. 

Padahal kita tahu, paham dan sepakat bahwa sarapan pagi itu sangat penting untuk menjadi energi dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan menjaga kesehatan tubuh.

Secara umum, sarapan bisa diartikan sebagai suatu kegiatan mengonsumsi hidangan utama pada pagi hari. Aktivitas sarapan biasanya dilakukan sekitar jam 6 pagi sampai dengan jam 10 pagi.

Pada waktu sarapan, kita dianjurkan untuk menyantap menu sarapan sehat yang ringan agar kinerja sistem pencernaan dapat berjalan dengan baik. 

Apa yang dimaksud dengan menu sarapan sehat yang ringan bagi pencernaan? Artinya, sarapan sehat yang kita konsumsi adalah makanan yang mengandung kadar protein dan serat yang tinggi, namun dengan kadar lemak yang rendah.

Manfaat  sarapan pagi dapat menjadi sumber energi, memberikan nutrisi untuk otak, menjaga konsentrasi, mencegah penyakit maag, dan menyehatkan tubuh. Hal ini dapat kita pahami karena tubuh kita membutuhkan energi untuk beraktivitas dan berpikir, sehingga perlu mengawali hari dengan menu sarapan pagi.

Nah, saya pun penasaran, apa sih menu kegemaran sahabat Kompasianer? Yuk, kita intip menu mereka yang sempat saya ajak ngobrol seputar sarapan pagi!

***

"Nek saya sak kecekel-le, Mbak. Tapi saya lebih suka oseng dan gudangan yang terbuat dari beragam sayuran yang mengandung serat." Demikian Mbak Yuliyanti menjawab pertanyaan saya tentang menu favoritnya.

Kompasianer Klaten yang gemar memasak ini beralasan bahwa dalam ilmu kesehatan, serat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. 

"Tapi menurut pendapat saya, jika menyantap sayuran seperti oseng atau tumisan, membuat saya tidak mudah lapar," sambungnya.

Sebelum mengalami sakit gerd, tiap pagi beliau selalu minum teh panas yang manis. Tetapi tidak terlalu manis. Menurut pengakuannya, sekarang kerap meminum air putih hangat ditambah 1 hingga 2 sendok madu habatussauda. Lain waktu, cukup minum air putih. 

Pak Budi Susilo memiliki menu sarapan favorit berupa bubur, nasi uduk, bihun kuah, ubi rebus, dan lainnya. yang ada di meja.

"Saya terbiasa makan sarapan (kecuali roti, raginya bikin tambah lapar). Dan, yang sudah ada. Tidak ada alasan khusus. Pokoknya yang tidak memicu kolesterol, trigliserida, tekanan darah tinggi." Ungkap Kompasianer asal Bogor ini.

Beliau lebih mengutamakan minum air putih. Buat selingan, bisa teh hijau tanpa gula dan kopi encer tanpa gula. "Ngeteh ngopi kalau mau nulis," tambahnya.

Jagung manis rebus (Dok.Sri Rohmatiah Djalil)
Jagung manis rebus (Dok.Sri Rohmatiah Djalil)

Gambar di atas adalah menu sarapan favorit Mak Sri Roh - panggilan akrab saya kepada Kompasianer Sri Rohmatiah Djalil asal Madiun. Beliau langsung kirim fotonya ke saya saat sedang menikmati menu ini di pagi hari.

"Aku kukus jagung manis dua buah. Mau difoto  sudah habis separuh 😀. Alasannya suka banget dengan menu ini, karena ringan di perut. Manis alami. Pagi nggak sempat masak, sambil ngukus bisa nyapu dan ngerjakan lainnya." Beliau mejawab  singkat dan lanjut ngobrol lainnya seputar kegiatan penulisan.

Nah, saya dapat kiriman foto lagi nih, menu satapan yang sedang disantap oleh Kompasianer asal Pekanbaru.

Sebungkus Nasi Goreng (Dok.Akbar Pitopang)
Sebungkus Nasi Goreng (Dok.Akbar Pitopang)

"Bisa lebih dari satu 'kan, Bu? Favorit saya nasgor, bubur ayam atau lontong sayur. Alasannya, lebih sederhana aja dibanding makan berat lainnya. Ditambahi sumber protein dan sayuran, misalnya, bisa makin mantap," jawab Pak Akbar Pitopang dengan menyematkan ikon tertaw lebar saat mengirimkan foto tersebut.

Sebungkus Nasi Goreng dengan isian irosan sosis dan suwiran ayam, ditambah dengan topping telur dadar, "Jatah sarapan pagi usai mengawas anak-anak Ujian Sekolah," ujar Pak Guru yang mendapat predikat The Best Teacher Kompasiana Awards 2022.

Harga sebungkus nasgor di sana dibandrol sekitar sepuluh ribu hingga lima belas ribu rupiah, tergantung lokasi penjualan dan isian nasi gorengnya.

Nah, selanjutnya ada yang menarik  ketika saya bertanya pada beberapa kompasianer lain yang hampir mirip menu sarapan favoritnya.

***

Ilustrasi gambar roti dan kopi (https://www.istockphoto.com/id)
Ilustrasi gambar roti dan kopi (https://www.istockphoto.com/id)

Mbak Hennie Triana Oberst dan Mbak Muthiah AlHasasany lebih menyukai sarapan pagi ringan dengan roti atau buah dan kopi.

"Saya jarang makan pagi yang besar. Biasanya bikin capuccino, atau kopi hitam, terus makan buah. Udah itu aja. Kalau di Indonesia saya suka lupis. Dari dulu di rumah sarapannya ya gitu. Ada yang suka lontong sayur, ada cenil, lupis, beli di dekat rumah," jawab Mbak Hennie yang memendam kerinduan kue-kue tradisional Indonesia sebagai menu sarapan.

"Untuk santapan buah, tergantung yang sedang musim, apa aja. Kalau ditanya paling suka mangga dan jeruk. Kalau di sini (Jerman) ya musiman. Apel sering karena ada terus, nanas, melon, apa aja," sambungnya dengan ikon riang.

Alasan Mbak Muthiah memilih roti dan kopi, "Karena pagi masih mager untuk buat sesuatu. Tapi kadang beli di warung, nasi uduk, lontong sayur atau nasi kuning. Hanya seminggu sekali."

Beliau juga bilang, menu sarapan favoritnya bergantian saja. Dua hari roti tawar dengan isi keju, mesis atau abon. Setelah itu roti isi, atau biskuit. "Kalau lagi ada buah, makan buah dulu sebelum makan roti dan ngopi."

Beda pula menu sarapan favorit mereka berdua dengan tiga Kompasianer berikutnya.

Mbak Yana Haudy, Pak Irwan Rinaldi Sikumbang dan Acek Rudy pun berkenan berbagi cerita soal menu sarapan kesukaannya: telur!

"Telur dadar dan telur ceplok, kadang telur rebus. Alaaannya, ini favorit anak-anak dan paling gampang bikinnya," jawab mbak Yana dengan ikon tawa terbahak.

"Iya hampir tiap hari. Kecuali Minggu. Biasanya sarapan jajan diluar. Untuk minumannya sih, saya suka teh, anak-anak pilih susu/jus, suami gemar kopi." Imbuh peraih The Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Pak Irwan sebenarnya bisa menu apa saja untuk sarapan pagi. Nasi, sayur, tempe dan telur, sudah cukup bagi beliau. 

"Alasannya yang penting makanan sehat. Semua suka, saya memang doyan sayur. Tauge, bayam, kangkung, buncis, kacang panjang, dan lainnya. Untuk telur, sama saja. Tapi kalau rebus enaknya pakai kuah gulai."

Waaah, kebayang kan nikmatnya menu sarapan Pak Irwan dengan telur kuah gulai!

Nah, Acek Rudy pun suka telur nih. "Dimasak apa saja. Pada dasarnya penggemar telur. Gak ada alasan spesifik. Tapi kalau mau sedikit filsafat, saya suka model telur yang menyerupai angka 0," jawabnya serius.

Filsafat yang beliau maksud pada telur yang menyerupai angka 0 adalah mengingatkannya terhadap:


1. Kekosongan. Bahwa dunia ini pada dasarnya adalah ruang kosong tak bertepi
2. Mengingatkan untuk sadar setiap saat. Karena setiap kali kita menarik napas, itu selalu dimulai dari titik nol.

Untuk teman sarapan, kopi hitam tanpa gula atau kadang pakai sedikit saja, itu pilihan Kompasianer yang baru saja merilis novel pertamanya, Berdansa Dengan Kematian.

Lalu bagaimana dengan menu favorit Mbak Wahyu Sapta yang gemar masak dan nulis cerpen?

Wah, kesukaan beliau sama persis dengan saya! Ya, beliau suka menu sarapan soto bening, contohnya: Soto Semarang, Soto Boyolali, dan lain-lain. 

Saya pun demikian. Menu sarapan dengan kuah yang segar dan melimpah, diaajikan hangat, weeeeenak tenan disruput, menyesap bumbu kaldu soto.

"Alasannya sih seger, porsinya tidak terlalu banyak, pas gitu. Meskipun terbuka untuk tambahan gorengannya juga sih... nggak semlengeren," Mbak Wahyu menjawab dengan gaya khas Semarang-an.

Menu favorit dengan jenis serba soto, sepertinya gak ada matinya buat kami berdua. Apalagi bila jalan-jalan ke luar kota, setiap kota memiliki kekhasan menu soto masing-masing.

Teh manis hangat adalah minuman andalan menikmati suasana pagi.

Nasi Rawon Daging (Dok.Pri. Siska Artati)
Nasi Rawon Daging (Dok.Pri. Siska Artati)

Selesai menulis artikel ini, selesai pula saya menghabiskan Nasi Rawon Daging swbagai menu sarapan pagi ini. Kuahnya yang segar, dagingnya yang empuk, manis gurih berpadu dalam cita rasa yang nikmat.

Alhamdulillaah, saya sampai habis dua gelas teh hangat. Ya, saya penyuka teh, teritama yang beraroma melati. 

Bagaimana dengan menu sarapan Anda pagi ini? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar ya!

Salam sehat dan senantiasa bahagia

***

Artikel 44 - 2023

#Tulisanke-489
#ArtikelHealthy
#MenuSarapanFavorit
#Sarapanpagi
#NulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun