Alhamdulillaah, hari Ahad, 26 Maret 2023 ini, in syaa Allah umat Islam yang sedang menjalani ibadah puasa, telah memasuki hari ke-4 Ramadan 1444 Hijriah.
Semoga pembaca sekalian dalam keadaaan sehat dan bahagia, sehingga tetap semangat melaksanakan aktivitas meski hari ini adalah hari libur akhir pekan.
Artikel ini merupakan kelanjutan dari unggahan sebelumnya. Silakan Pembaca dapat menyimak artikel bagian pertama di sini.
Masih membahas tentang puasa di Bulan Ramadan, berikut lanjutan rahasia dan manfaatnya:
4. Puasa membentuk akhlak mulia
Â
Puasa merupakan tempat pembinaan dan penempaan diri bagi orang yang menjalankannya untuk membentuk akhlak mulia, menumbuhkan ketakwaan, mendorong lahirnya kebajikan dan kebaikan, memunculkan rasa kepedulian, tolong-menolong, kasih sayang, kecintaan, kesabaran, dan karakter positif lainnya yang dibangun oleh puasa pada diri orang yang menjalankannya.
Puasa dapat membentuk muraqabah (merasa diri selalu dekat dengan Allah Swt dan berada dalam pengawasan-Nya). Bagi dirinya ada satu penjaga yang selalu mengawasi agar tiada sesuatu pun yang bersumber dari dirinya yang bertentangan dengan syari’at.
Allah-lah yang membina orang yang sedang berpuasa tersebut sehingga dari dalam kualitas pribadinya muncul amal-amal lahiriah yang tunduk pada pengawasan ini.Â
Dengan adanya rasa pengawasan ini, in syaa Allah orang yang berpuasa dengan penuh kejujuran dan kesungguhan kepada Rabb-nya berusaha untuk tidak melakukan kebohongan kepada orang lain.
Dengan adanya penjagaan dari Rabb-nya, seseorang yang secara tulus ikhlas menjalankan puasanya, berusaha menahan diri dari melakukan kemunafikan di masyarakat
Sesungguhnya keikhlasan itu merupakan satu bagian utuh yang tidak mungkin terpisahkan, yang mana adalah ikhlas kepada Allah Swt.
Oleh karena itu, barangsiapa yang tulus ikhlas karena Allah Swt maka sangat mustahil baginya untuk melakukan hal-hal khianat yang dapat merusak amal ibadahnya.
Puasa merupakan salah satu faktor dasar sekaligus pendalaman akhlak, pembangunan sekaligus pembentukannya sifat amaliyah (perbuatan) yang semuanya berkumpul pada buahnya yang cukup jelas yang telah diingatkan oleh Alloh Swt di dalam Al-Qur'an agar manusia menjadi orang yang bertaqwa.
Ibnu Qayyim rahimullah berkata bahwa puasa memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam menjaga anggota tubuh yang bersifat lahiriah dan juga kekuatan bathin serta melindunginya dari faktor-faktor pencemaran yang merusak. Jika faktor-faktor pencemaran tersebut telah menguasai dirinya, maka ia akan rusak. Dengan demikian, puasa akan menjaga kejernihan hati dan kesehatan anggota badan sekaligus akan mengembalikan segala sesuatu yang telah berhasil dirampas oleh nafsu syahwat.
5. Puasa mewujudkan ketenangan jiwa
Sebagai insan biasa, hati dan pikiran kita pernah mengalami gejolak tentang adanya seteru antara jiwa yang menyuruh berbuat kejahatan dengan jiwa yang menyuruh berbuat kebaikan.Â
Setiap kemaksiatan yang timbul dan dilakukan oleh seorang muslim adalah akibat dari penguasaan jiwa yang memerintahkan berbuat kejahatan. Sedangkan setiap upaya kita untuk selalu dekat dengan Allah Swt adalah senjata kuat yang bisa kita gunakan untuk melakukan kebaikan.Â
Oleh karena itu, puasa akan membangun kekuasaan jiwa, menguatkan serta meneguhkan keimanan untuk melaksanakan risalahNya dan memfungsikan perannya dalam menjaga kedamaian dan ketenangan dalam diri seseorang.
Dengan adanya rasa tenang dan bisa menguasai jiwa kebaikan, maka kita berusaha menahan melakukan kemaksiatan, menundukkan hati agar senantiaaa berbuat baik, menjebak jiwa agar tunduk kepada kebajikan.
Demikianlah, berbagai pergolakan dalam jiwa manusia bersembunyi dan kekuatan kebaikan akan menang, yang selanjutnya kedamaian dan rasa aman akan menyelimut perasaan. Kemudian rasa tersebut beralih ke seluruh anggota badan sehingga bagian yang lain pun menikmati rasa aman dan ketenangan. Akhirnya semua amal kebaikan terealisasi bagi setiap muslim yang menjalankan puasa.
6. Puasa merupakan salah satu wujud dari kesatuan Islam.
Puasa merupakan satu ibadah lahiriah praktis dari berbagai penampakan kesatuan kaum muslimin, yang mana terdapat kesetaraan antara si kaya dan si miskin, penguasa dan rakyat, orang tua dan anak kecil, serta laki-laki dan perempuan. Mereka berpuasa untuk Allah Swt seraya memohon ampunan-Nya dengan menahan diri dari segala larangan pada satu waktu dan berbuka dalam satu waktu juga.Â
Secara bersama, mereka mengalami rasa lapar dan berada dalam pelarangan yang sama di siang hari, sebagaimana mereka mempunyai kedudukan yang sama dalam menegakkan syiar lain yang berkenaan dengan puasa.
Dengan demikian, puasa merealisasikan semacam kesatuan tujuan, rasa, nurani, dan tempat kembali di masyarakat yang berpuasa.
Bila dilihat secara keseluruhan, umat Islam berdiri dalam satu barisan pada satu musim tertentu setiap tahun dan dalam beberapa hari tertentu di antara seluruh umat manusia ini. Ia merupakan barisan penghubung antara bangsa-bangsa yang kuat, antara komponen dari umat Islam secara keseluruhan, meskipun tempat tinggal mereka terpisah dalam ruang dan waktu, berjauhan jarak, Â satu sama lainnya memiliki pengaruh dan penampakan kebersamaan yaitu menjalankannibadah puasa ramadan secara serentak.
Dengan demikian, hati dan perasaan umat Islam akan menjadi semakin erat dan akrab sehingga menjadi satu hati yang mengarah kepada kehidupan dengan satu pandangan. Inilah satu teladan yang baik bagi persatuan antara berbagai masyarakat dari umat ini, bahkan sebagai teladan yang ideal bagi setiap kesatuan dalam kehidupan ini.
7. Puasa mengandung kesehatan yang besar dengan semua maknanya, baik kesehatan badan, perasaan, maupun rohani.
Puasa dapat memperbaharui kehidupan seseorang dengan adanya pembatuan sel-sel dan terbuangnya sel-sel yang sudah tua dan mati serta diistirahatkannya perut dan organ pencernaan.
Pula puasa dapat memberikan perlindungan terhadap tubuh, membersihkan organ pencernaan dari sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna dan juga dari kelembaban yang ditinggalkan oleh makanan dan minuman.
Para ahli medis menyebutkan berbagai manfaat puasa, di antaranya bahwa puasa dapat mempertahankan kelembaban insidentil sekaligus membersihkan pencernaan dari racun yang ditimbulkan oleh makanan yang tidak sehat, dan mengurangi lemak di perut yang sangat berbahaya bagi jantung, yang ia sama seperti pengasingan kuda yang akan dapat menambah kekuatannya untuk bergerak dan lari.
Sedangkan kesehatan rohani yang ditimbulkan oleh puasa adalah berupa bimbingan yang diberikan kepada orang-orang yang berpuasa karena Allah Swt mengetahui tujuan dari penciptaan mereka, mempersiapkan mereka untuk mengambil semua sarana takwa yang akan melindunginya dari kehinaan, kerendahan, dan kerugian di dunia dan akhirat.
Pada akhirnya hati mereka menjadi selamat dari penyakit syubhat dan penyakit syahwat yang telah menimpa banyak orang.
Demikian, pembaca yang budiman, semoga tulisan rangkuman ini bermanfaat bagi kita sekalian. Dan, kita diberikan kesehatan kekuatan, keselamatan dan rizki yang luas dan berkah dengan selalu mengingat sedekah.
Melalui sedekah, maka harta kita pun terjaga dari hal-hal yang bathil, menolak bala, dan keluarga senantiasa terjaga dari marabahaya, aamiin. In syaa Allah.
Sekali lagi, catatan ini menjadi pengingat saya pribadi. Terima kaaih kepada ustadz/ustadzah yangbtwlah berbagi tausiyah ini. Doa saya kepada pembaca agar senantiasa sehat dan bahagia.
Aamiin.
***
Sumber : tausiyah dari grup perpesanan.
Artikel 29 - 2023
#Tulisanke-474
#ArtikelTebarHikmahRamadan
#RahasiaPuasaRamadan
#THRKompasiana
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H