Alhamdulillaah, in syaa Allah pada hari Jumat ini, umat Islam menjalani puasa Ramadan di hari kedua. Doa dan harapan saya, Anda yang menjalani ibadah ini dalam keadaan sehat dan kuat, stamina prima, hingga kelak merayakan hari kemenangan.
Jelang ramadan dan memasuki hari kedua bulan Ramadan, saya pun mengikuti tausiyah yang disampaikan para guru dan ulama, baik melalui media online maupun grup-grup perpesanan.
Ada yang menarik perhatian saya pada salah satu tausiyah dibagikan oleh seorang kawan melalui grup yang saya ikuti. Sayangnya, si penyampai dakwah tersebut tidak menyebutkan namanya. Isi nasehatnya cukup panjang.Â
Saya pu tertarik merangkumnya menjadi sebuah catatan pengingat pribadi agar kelak bisa dibaca ulang dan diresapi setiap nasehatnya, daripada hilang begitu saja di ruang percakapan grup. Izinkan saya berbagi isi tausiyah tersebut kepada pembaca sekalian. Mudah-mudahan ada manfaat untuk kelak menjadi bahan bacaan dan ilmu di setiap Ramadan yang kita jalani. Aamiin.
***
Pembaca mungkin pernah membaca atau mendengar istilah shaum atau shiyam yang diartikan dengan puasa.
Menurut Bahasa Arab, Saum atau translasi dari shawm atau puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.Â
Bagi umat Islam yang menjalani puasa di Bulan Ramadan, tentu saja ada pula syarat dan ketentuan yang berlaku dalam menjalan ibadah ini, yaitu beragama Islam, baligh (sudah dewasa secara fiaik dan mental), berakal (mampu membedakan baik dan buruk dan mengerti hukum Islam, serta mampu bertanggung jawab), serta auci dari haid dan nifas.
Tujuan melakukan ibadah puasa ini adalah untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Saum/puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam.
Jadi, pengertian secara bahasa, puasa atau shiyam maknanya menahan dari segala sesuatu, dari perbuatan keji dan munkar, hawa nafsu, perbuatan kotor, hubungan suami istri, makan dan minum hingga waktu yang telah ditentukan. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Sejak terbit dan terbenamnya matahari disertai dengan niat. Wajib berniat untuk puasa Ramadan.