Alhamdulillaah, in syaa Allah pada hari ini, Selasa, 7 Maret 2023, kita memasuki hari ke-15 Bulan Sya'ban tahun 1444 Hijriah. Hari pertengahan bulan, yang mana umat Islam melaksanakan puasa sunnah nisfu sya'ban.
Selain itu, tanpa terasa, dalam hitungan hari ke depan, kita pun memasuki Bulan Ramadan. In syaa Allah kita ada umur dan takdir untuk berjumpa dengan bulan mulia yang penuh berkah.
Jelang Ramadan, tentu berbagai persiapan dilakukan, baik jasmani dan rohani. Pula dana dan agenda kegiatan untuk menjalaninya. Semangat tersebut terasa menggelora karena demikianlah kita berharap keberkahan, rahmat dan ampunan dari Allah Swt pada bulan mulia.
Menyimak tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) melalui kanal youtube, saya mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru tentang ramadan. Ini juga merupakan satu persiapan saya dalam menyambut bulan suci, dengan menyimak kajian dan membuka kembali catatan dan materi berkaitan puasa wajib bagi umat Islam.
Melalui artikel ini, izinkan saya berbagi rangkumannya kepada Anda, para pembaca Kompasiana di manapun berada. Semoga bermanfaat dan tidak hanya sekedar menjadi catatan pengetahuan yang berhenti di buku tulis saja. Namun kelak bisa kita baca ulang, pun sebagai pengingat diri pribadi saya yang masih miskin ilmu.
***
Dalam tausiyahnya, UAH menyampaikan bahwa turunnya ayat-ayat mengenai paket puasa bukanlah pada bulan Ramadan, melainkan pada bulan Sya'ban di tahun kedua hijrahnya Rasulullaah Saw.
Disebutkan ayat-ayat, karena sebagian umat Islam, ketika disebutkan tentang bulan Ramadan, maka fokusnya hanya pada ayat 183 Surah Al-Baqarah saja. Padahal kurikulum Ramadan itu satu paket sebagaimana yang Allah Swt firmankan dalam Al-Qur'an Surah Baqarah ayat 183 sampai dengan 187. Â Ayat ini diturunkan di bulan Sya'ban, tahun kedua hijrahnya Rasulullaah Saw, dan kini kita telah memasuki hari ke-15 bulan Sya'ban.
Jadi, in syaa Allah kurikulum ini berkesesuaian dibahas saat ini dan pula sesuai dengan petunjuk atau sunnah Nabi SAW, baik dari segi historis maupun persiapan dari sisi spiritual.
Mengapa perintah puasa wajib Ramadan diturunkan di bulan Sya'ban?
Secara singkat -- menurut para ulama, UAH menjelaskan bahwa agar Nabi SAW memiliki kelapangan waktu untuk menjelaskan semua hal terkait keistimewaan dan teknis pelaksanaannya, Â sehingga menghasilkan kualitas Ramadan yang sempurna, sebagaimana yang Allah inginkan bagi umat-Nya.