Hampir seluruh penulis mengirimkan karya sejak pertengahan tahun 2020. Saya sendiri menyelesaikan cerpen pada Oktober 2020 selama kurang lebih 6 hari. Namun ketika Covid melanda, para kurator dan editor mengalami sakit, karya kami sempat tertunda dalam proses kurasi naskah.Â
Pada sekitar Oktober 2021 kurasi kembali dilanjutkan oleh Tim Jendela Puspita. Menyapa kembali satu per satu penulis yang masih bertahan di WAG. Hasilnya mulai rampung perlahan hingga Agustus 2022. Perjalanan panjang dan kenangan selama pandemi untuk menghadirkan buku antologi tersebut.
Judul buku ini mewakili keseluruhan isi, hasil dari pengalaman rasa dan buah pemikiran para penulis, yang mana dalam setiap kisah yang dituturkan mengandung makna dan mengalirkan inspirasi bagi pembaca.
Buku terbit bertujuan untuk menghidupkan dan menguatkan literasi pada bangsa Indonesia tercinta. Semoga aksara yang tertuang bisa turut berkontribusi bagi kecerdasan akal, pikiran dan emosi umat manusia.
***
Buku antologi kedua yang hadir pelukan di tahun 2022 adalah Buku berjudul Pandemi Vs Everybody, garapan saya bersama kawan penulis di Komunitas Pencinta Literasi (KPL) yang digawangi oleh Dr. Fera Andriani Djakfar, Lc.,M.Pd.I
Antologi ini merupakan karya pertama dari KPL, yang mana kegiatan anggota WAG-nya melaporkan membaca minimal 1 buku dalam sebulan, menggunggah tautan tulisan karya sendiri di laman manapun anggota menuliskannya, dan menerbitkan 1 buku antologi setiap tahunnya. Alhamdulillah, di 2022 inilah karya perdana kami bisa terbit.
Buku ini berisi memoar dan cerpen karya 10 penulis dari KPL yang beranggotakan 99 orang saat ini. Mengusung tema Mengenang Pandemi, karya para penulis ini ditujukan untuk mengumpulkan berbagai kisah semasa pandemi, tetapi bukan sekadar menorehkan kenangan pahit. Melainkan untuk menggali segala hikmah di balik wabah.
Sungguh menarik bagaimana para penulis mengalami duka, keterpurukan, sakit, jatuh, kehilangan orang tercinta, lalu bagaimana mereka berusaha bangkit dan menyuarakan isi hati melalui pesan moral dari kisah yang mereka tuturkan melalui memoar dan cerpen.
Buku ini dikemas dengan bahasa tutur yang lugas dan nyaman untuk para pembaca dengan segala kalangan dan usia.