Bagi saya pancaran wajah Ibu yang selalu bersih dan menenangkan adalah karena rutinitasnya menjaga wudu dan meningkatkan kualitas hidupnya dengan Sang Khalik.
Pula dalam merawat wajah dan tubuh. Bagi ibu, gerakan sholat adalah olahraga baginya selain berjalan kaki atau bersepeda. Semasa keluarga kami masih aktif tinggal di rumah dinas pabrik gula, seluruh keluarga - kecuali saya - rutin bermain tenis. Namun sejak kami pindah ke rumah sendiri, Ibu sudah jarang melakukannya.
Untuk merawat wajahnya yang putih bersih dengan warna kulit melayu, ibu mengenakan pelembab dan bedak tabur saja. Tahukah pembaca, apa yang menjadi pelembab wajah Ibu saya? Jawabannya, madu!
Ya, meski terkadang ibu memoleskan pelembab wajah dari satu produk yang dikenakan setia bertahun-tahun, beliau juga mengenakan madu untuk merawat kesegaran wajahnya.
Beliau oles tipis-tipis, lalu didiamkan selama 15 menit, baru kemudian dibasuh, dibersihkan, sekaligus Ibu berwudhu. Biasanya dilakukan di pagi hari.
Pernah suatu masa saya bertanya kepada beliau, apa nggak pliket (lengket) rasa di wajah? Tidak, jawab Ibu. Kalau saya, mending dioles di roti tawar atau campuran minuman. Haha.
Nah, manfaat madu untuk wajah ternyata ada benarnya juga, lho Pembaca. Untuk elbih lengkapnya, silakan bisa simak di laman honestdoc.id ya.
***
Aktivitas ibu yang paling melekat dalam ingatan saya adalah hobinya memasak dan berkebun. Keluarga kami sudah sangat terbiasa menikmati makanan dan masakan hasil olahan Ibu. Bahkan resep-resep beliau siturinkan kepada kakak-kakak saya, karena mereka pun terbiasa membantu Ibu di dapur. Apalagi jika jelang lebaran atau kumpul keluarga besar, sudah pasti ada masak besar di rumah kami.
Sejak ayah saya tiada, ibu makin rutin menerima pesanan kue atau makanan berat untuk keperluan acara di Pabrik Gula yang memang tekah dilakukannya sejak lama. Alhamdulillaah Ibu mendapat kepercayaan untuk memasak menu untuk para tamu jika ada acara penyambutan.