Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Satu Nama: Ibu

20 Desember 2022   12:33 Diperbarui: 20 Desember 2022   12:35 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://id.pngtree.com/

Indah dipandang wajahmu rupawan
Bagai bulan bersinar menerangi malam
Ulas senyummu sejukkan kalbu
Kenangan bersamamu selalu menemaniku
Untuk jalani hari penuh onak duri

Ingin kupetik awan putih bergelung mega-mega
Bianglala kehidupan yang nyaris sempurna
Umpama kasih suci murni, tanpa cacat cela
Kuikrar janji bakti, dalam setiap doa yang melangit
Untukmu rela kutahan luka dengan perih menggigit

Ibu, getaran rasa rindu senantiasa menjalar ke lubuk kalbu
Bila kusebut namamu,
Untaian doa mengiringi di setiap hela nafasku
Kebersamaan kita taklagi dalam satu ruang dan waktu
Ungkapan cinta kita 'kan terpatri abadi hingga jumpa di surga nanti.

Indahnya rasa sayang
Bukan sekedar ilusi semata
Ungkapan rasa seorang wanita
Kebahagiaan dari sisi dunia
Untuk satu nama yaitu ibu

Terimakasih ibu
Engkau hadir dalam hidupku
Rumah penuh cahaya kasihmu
Cintamu membuatku lebih dari segalanya
Indahnya senyummu
Nurunkan benih bahagiaku
Tidak akan pernah hilang
Antara Anak dan ibunda

Ingat masa kecil bersamamu
Bahagia berceloteh segala cerita terramu
Uraian kata-katamu terpatri dalam hati
Kudekap  asa, berjuta mimpi tuk nanti
Uluran kasihmu tak terbatas, ibuuu

Ibu saat raga kita berjauhan
Balutan doa kita saling berdekapan
Usap lembut tanganmu dalam buaian
Kadang hadirkan rindu berkepanjangan
Untukmu ibu Doa selalu kupanjatkan

Ketika duka lara menyapa hidupku
Engkau selalu datang menguatkanku
Rengkuhanmu mampu lenyapkan gundahku
Asaku pun akhirnya tumbuh kembali
Menatap masa depan dengan pasti
Aku rindu ingin memelukmu, ibu
Tanpamu hampa terasa hari-hariku
Kini ku hanya mampu bermohon pada Illahi Rabbi
Untukmu maghfirah-Nya seluas langit dan bumi.

Induk segala pintu jannah
Berempati takkan menyerah
Untuk anaknya sebagai pencerah dan anugerah

Rumah Pena Alegori, Selasa, 20 Desember 2022

***

#PuisiKolaborasi dari Komunitas Rumah Pena Alegori (para alumni kelas puisi) dengan Tema Ibu ( Puisi Akrostik). Sebuah Puisi Bersambung karya bersama Titi Ariswati, Ikriima Gh, Siska Artati, Erland Jaelani, Rani Iriani Safari, Tutik Koni, Ummu Rafasa dan Kang Thohir

***

Artikel 140 - 2022

#Tulisanke440
#PuisiKolaborasi
#TemaIbu
#PuisiAkrostik
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun