21 Butir Padi, simbol yang menggambarkan kemakmuran pangan dan Hari Jadi Kota Samarinda pada 21 Januari 1968.
7 Kapas Yang Mekar Putih, melambangkan tujuh fungsi dan peranan. Perahu Kuning, merupakan lambang dari generasi mendatang menuju masyarakat adil dan makmur. Jembatan Mahakam, mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
3 Buah Arus Sungai Mahakam, suasana Kota Samarinda yang tenteram, tertib dan aman. Papan Bertulis "TEPIAN", Pusat Induatri Kayu dengan semboyan kota yang Teduh, Rapi, Aman dan Nyaman.
***
Tak terasa sudah hampir 22 tahun saya menjadi warga Samarinda. Berbaur dengan kawan, sahabat, tetangga dan masyarakat dari berbagai etnis di sini.Â
Sayangnya, banjir selalu hadir di Kota Tepian Mahakam saat musim penghujan. Bahkan jika belum tiba musimnya dan tetiba diguyur hujan lebat, banjir menggenang di hampir beberapa sudut wilayah kota ini.Â
Apalagi bila guyuran hujan lebih dari 2 jam, ditambah intensitas beberapa hari. Hampir dipastikan ada wilayah yang tergenang dan masuk ke perumahan warga.
Kini, progres perbaikan gorong-gorong, parit dan trotoar mulai ditata lebih baik. Pot-pot bunga dengan hiasan cat menarik, tertata rapi di jalan protokol. Jalanan bersih dari sampah kecil maupun tanah yang berserakan dari ceceran pembatas jalan. Tapi belum semuanya terjangkau hingga sudut kota.
Semoga penataan Kota Samarinda menjadi lebih nyaman dan tertata rapi. Mempertahankan pohon-pohon di jalanan agar tetap rindang dan asri.
Saya merasakan kenyamanan di kota ini, terutama kegiatan religius yang sangat mudah didapat untuk mengikuti kajian, taklim dan pembelajaran tahsin.