Selain itu, kembangkan daya imajinatif meski kita sedang menulis karya nonfiksi sekalipun. Kita menggunakan kreatifitas berupa khayalan, ilmu dan riset untuk memperkaya wawasan dan pilihan diksi di benak kita.
***
Saya teringat ucapan Mbak Dee bahwa tulisan yang bagus itu yang memikat dan mengikat. Berbagi pengalaman menjadi juri lomba penulisan cerpen atau novel, beliau memperhatikan pada halaman pertama sebuah cerita, apakah bertele-tele atau langsung berupa paragraf yang efektif dan efisien, utamanya pada tiga paragraf pertama, terkhusus dimulai dari kalimat pertama pembuka cerita.
Jadi, tulisan yang memikat itu adalah tulisan yang memberikan atensi kepada pembaca sejak dari halaman pertama hingga terakhir. Sedangkan yang mengikat adalah tulisan yang memberikan rasa kepedulian yang menyentuh hati dan benak pembacanya.
Nah, bagaimana caranya agar bisa menghidupkan tulisan hingga seperti demikian?
Tips dari Mbak Dee adalah rencanakan dan petakan apa yang ingin kita tuliskan. Misalkan kita melakukan riset terlebih dahulu, memperkirakan berapa halaman yang akan kita tuliskan nanti. Kemudian membuat struktut atau kerangka kisah sebelum menulis.
Temukan pembuka yang kuat agar pembaca langsung tertarik dan terkesan dengan pembukaan tersebut hingga mendapatkan intisari dari gaya tutur penulis. Usahakan untuk memberikan atensi ekstra di halaman pertama. Fokus dari paragraf pertama, fokus sejak dari kalimat pertama.
Pula jangan malu-malu untuk menujukkan emosi dalam kisah yang disampaikan. Gambarkan saja bagaimana rasa sedih dari si tokoh.Â
Mulai dari matanya yang berkaca-kaca, atau memalingkan muka karena tak ingin terlihat gurat kesedihan, suasana batin dan lain-lain. Sehingga pembaca mendapatkan suasana sesungguhnya dari kesedihan yang dirasakan si tokoh tersebut.
Dalam menggambarkan emosi atau suasana lain, gunakan variasi kalimat dengan memilih kata-kata yang panjang atau  pendek dengan diksi  yang bagus. Misal kata sedih, bisa ditulis kembali dengan kata yang sama arti: pilu, duka, lara, tak bahagia dan lain sebagainya.