Bun, hebat, dah! Demikian pesan singkat dari anak gadis saya dengan mengirimkan foto sepatunya yang kotor penuh lumpur.
Saya tertawa kecil dan membalasnya dengan satu kata. Sabar.
Ya, baru satu setengah jam keberangkatan anak mengikuti kegiatan KEMBARA di sekolahnya, ada saja voice note yang ia kirimkan kepada saya.
Keluhan-keluhan kecil tapi mengandung tawa, yang saya tanggapi dengan satu kata itu saja. Mau bagaimana lagi? Demikianlah resiko mengikuti perkemahan di musim hujan. Siap bergelut dengan kotor tanah atau lumpur dan hujan.
Lah, musim hujan begini kok malah berkemah? Apa gak kasian sama anak-anak? Seorang kawan berkomentar saat saya unggah foto berkemah.
Biarin saja. Dinikmati apapun cuacanya nanti. Saya malah mendukung agar mereka mengikuti kegiatan ini,
***
KEMBARA merupakan singkatan dari Kemah Bakti Ambalan Pramuka sebagai sarana latihan dan aktualisasi pramuka penegak di lingkungan siswa sekolah. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari 2 malam, mulai ba'da zuhur hari Selasa (11/10/2022) sampai dengan Kamis siang (13/10/2022)
Sebagaimana yang kita ketahui dalam kepramukaan di Indonesia, Penegak merupakan tingkatan anggota pramuka yang berusia 16 hingga 20 tahun.
Tingkatan Pramuka Penegak terdiri dari 3 tingkatan pula, yaitu Penegak Tamu, Penegak Bantara, dan Penegak Laksana.
Pendidikan kepramukaan di tingkat penegak tersebut menekankan pada terbentuknya kepribadian dan keterampilan agar dapat ikut serta membangun masyarakat melalui kegiatan belajar, bekerja kelompok, dan berkompetisi.
Menurut Ustadz Abdul Wahab Syahrani, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA IT Granada, tujuan diselenggarakannya Kembara bagi siawa, adalah untuk memenuhi beberapa Syarat Kecakapan Umum (SKU) calon pramuka Penegak Bantara.
Nah, satu diantaranya dengan berkemah 3 hari dan mengikuti beberapa keterampilan selama Kembara guna memenuhi SKU penegak Bantara.
Selain itu, acara ini sebagai agenda menyambut  penegak tamu yang baru masuk di lingkungan sekolah SMA IT Granada, serta
silaturahim  adik-adik penegak (Siswa) dengan kakak-kakak pembina (Guru Granada) dalam suasana yang lebih akrab dan santai laksana adik-kakak.
Kegiatan ini wajib diikuti oleh siswa kelas 10 dan 11, diselenggarakan minimal dua kali dalam setahun.
Pada setiap penyelenggaraannya, ada target yang ditetapkan oleh sekolah guna mencapai SKU anggota Penegak, utamanya pada kecakapan, ketrampilan dan
keruhanian.
***
Sebagai orang tua dan berpengalaman mengikuti kegiatan serupa saat remaja, dan aktif dalam kepramukaan, saya mendukung anak yang berada di masa remaja ini, agar sepenuhnya mengikuti kegiatan dari awal aampai akhir.
Anak pun memiliki bekal pengalaman serupa saat berada di tingkat sekolah dasar dan menengah pertama. Tentu, bakal ada pengalaman baru yang seru dan tantangan lain di tiap episode kehidupannya.
Apalagi untuk move on dari kegiatan online menjadi full offline, remaja yang biasa mager, inilah saatnya untuk menggugah semangat mereka lebih aktif menggerakkan tubuh daripada sekedar duduk dan berbaring.
Menurut pendapat saya, ada 5 manfaat bagi remaja dalam mengikuti kegiatan KEMBARA
Pertama, Melatih kemandirian
Remaja yang terbiasa tinggal di rumah bersama keluarga, akan sejenak berpisah dan tinggal sementara dengan kawan sebaya di kawasan perkemahan. Tak berdampingan dengan orang tua yang biasanya mengawasi dan menemani, sementara waktu peran tersebut digantikan oleh para kakak pembina.
Bisa saja terjadi penolakan atau membantah pada apa perintah dan nasehat orang tua. Namun selama dalam kegiatan Kembara, remaja bisa belajar mandiri dan menurut pada saran dan bimbingan kakak pembina.
Mandiri untuk sigap mengambil keputusan, mengurus dan menjaga segala perlengkapan, serta mengatur jadwal sesuai apa yang telah ditetapkan oleh panitia.
Kedua, Disiplin.
Remaja bisa saja melakukan hal sesukanya di rumah sendiri. Berbeda halnya ketika ia tinggal bersama kawan sebaya meski hanya sementara saja saat berkemah.
Mereka harus melakukan kegiatan bersama sesuai time line telah ditetapkan dan disepakati. Bila ada yang molor sedikit saja, maka akan berimbas pada kegiatan lain yang tak tepat waktu.
Begitu juga dengan disiplin dalam menata dan menjaga perlengkapan selama berkemah. Tak bisa sembarang menaruh alat, malah bisa hilang terselip diantara barang lain. Atau saling meminjam tetapi tak mengembalikan pada orang atau tempatnya.
Disinilah saling mengingatkan dan menegur dalam kebaikan agar remaja belajar untuk menegakkan disiplin.
Ketiga, Kerjasama Kelompok dan Terorganisir
Kegiatan Kembara penegak terbagi dalam kelompok-kelompok yang telah ditentukan dan disepakati.Â
Saling menghargai dan menjalankan hasil keputusan bersama yang telah disepakati merupakan latihan para remaja untuk melakukan kerjasama yang baik dengan teman sebaya.
Melalui kegiatan yang sudah terjadwal dan direncakan sebaik mungkin, maka agenda bisa terlaksana dengan lancar, meski cuaca tidak mendukung, namun kegiatan tetap maksimal dilaksanakan sebisa dan semampu para peserta Kembara.
Keempat, Peduli lingkungan
Menikmati berkemah di alam terbuka memberikan wawasan dan kesadaran remaja akan lingkungan di sekitarnya.
Mulai dari hal kecil dengan membersihkan lingkungan tenda, bumi perkemahan, hingga jalanan yang mereka telusuri dalam mengenal wilayah sekitar sekolah.
Selain itu, mengenal pula kondisi dan suasana wilayah yang dilalui sepanjang perjalanan pengembaraan mini. Beberapa kilometer mereka tempuh. Tak sekedar jalan-jalan saja, memungut sampah pun mereka lakukan.
Kelima, Meningkatkan kualitas kecakapan, ketrampilan dan keruhanian.
Sekolah sebagai penyelenggara kegiatan Kembara, mengharapkan agar remaja sebagai anak didiknya memiliki kecakapan, ketrampilan dan peningkatan keruhanian sebagai bekal kemandirian.
Hampir semua teknis kepramukaan diterapkan dalam kegiatan Kembara, seperti:
-Sholat malam, dzikir dan tilawah
-Memasang tenda
-Memasak
-Latihan Ketrampilan Baris Berbaris
-Outbond Low Impact
-Pioneering
-Hidup Bersih
-Teknik bertahan cuaca badai
-Survival
-Tali temali
-Malam keakraban dan api unggun
Dan lain sebagainya,Â
Kegiatan tersbut sangat membantu meningkatkan kualitas ketrampilan dan kecakapan anggota penegak, kelak dimanapun mereka berada, telah terlatih dan sigap dalam segala keadaan.
Demikian, semoga rangkuman tulisan ini bermanfaat dan memberikan semangat kepada orang tua dan para remaja untuk memberikan kepercayaan dan kesempatan melalukan kegiatan sekolah.
Tetap jaga kesehatan dan ingat bahagia!
***
Referensi bacaan: satu dan dua
Artikel 122 - 2022
#Tulisanke422
#ArtikelPendidikan
#Kembara
#Penegak
#Pramuka
#KemahBaktiAmbalanPramuka
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H