Siapa yang gak doyan sambal? Anda salah satunya? Awalnya saya juga gak terlalu suka dengan menu bersambal karena tidak tahan pedas.
Saya lebih nyaman menikmati pedas merica daripada berbumbu cabai. Hal yang membuat saya trauma sewaktu kanak, bibir saya berasa jontor dan panas jika kena pedas sambal. Belum lagi lidah terasa terbakar.
Kalau sudah begitu, saya terbirit-birit ke dapur. Terengah-engah ambil segelas air putih dan melarutkan satu sendok teh garam untuk berkumur. Itulah 'obat' saya menyelesaikan rasa panas dan bibir jontor akibat kepedasan.
Saya sangat jarang makan pedas karena hal tersebut. Namun seiring perjalanan mengenal kuliner dengan berbagai suguhan yang dilengkapi dengan sambal, saya menambahkan seperlunya saja pada makanan. Paling hanya seujung sendok teh, buat 'syarat' doang. Gak mantep nek gak nganggo sambel, kata warga +62!
Begitulah, sejak berumah tangga dan suami suka sambal, maka saya pun belajar untuk menyukai dan membuatkan sambal uleg bikinan sendiri.
***
Membaca unggahan resep dari Mbak Yuliyanti, Kompasianer asal Klaten yang telaten dalam masak-memasak, saya pun tertarik mengolahnya, mumpung saat itu ada bahan lengkap di dapur.
Resep mengolah bakso secara simpel dan disukai oleh keluarga beliau berupa bakso penyet yang dilumur dengan sambal korek, demikian istilah yang beliau sematkan pada masakannya.
Terinspirasi oleh resep tersebut, saya mencobanya untuk santapan makan siang.
Saat saya sempat mengunggah tampilan foto di atas pada grup perpesanan, teman sesama kompasianer berkomentar: terong dicabein, baso goreng, bakwan atau bala-bala.Â
Iyes, sih! Goreng terong, bakso, bakwan, bala-bala, terus disambalin. Gampang!
Tapi sesimpel-simpelnya masakan, kan gak gampang bikin sambal sing wuuuenak dan pas di lidah. Biar gak jadi cabe-cabean, gitu. Eh... (ikutan latah ala Acek Rudy)
Maka dengan semampu dan sebisa yang saya lakulan, jadilah saya memantapkan diri mencoba recook resep Mbak Yulianti dengan modifikasi ala saya.Â
Sehubungan keluarga saya suka sambal terasi, maka olahan bakso goreng kali ini saya gunakan campuran sambal tersebut, biar makin mantap dan gurih.
Saya menggunakan terasi bubuk khas Berau-Kalimantan Timur yang terkenal enak dan gurih di keluarga kami.
Nguleg cabai beserta bumbu juga ada tekniknya. Tidak asal gerus, tapi gerakan maju-mundur tangan harus seirama. Tak asal nggepuk atau nggeprek, yang ada malahan cobeknya pecah. So, jangan ngeremehin 'ilmu kanuragan' emak-emak dalam soal nguleg sambal. Apalagi yang pake bonus goyang sambalado! Uhuy!
Yuk, lakimares!
Langsung kita mainkan resepnya!
***
Bahan:
- 20 bakso ukuran sedang
- Minyak untuk menggoreng bakso dan menumis bumbu
Bumbu yang diuleg:
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 cabai merah keriting
- 1 cabai merah besar
- 1 cabai rawit merah
- 1 buah tomat ukuran sedang
- 1 sendok teh terasi bubuk
- 1 sendok teh kaldu jamur
- Garam secukupnya
- Minyak goreng secukupnya untuk menumis dan campuran uleg
Cara membuat:
Pertama: siapkan 20 bakso, kerat bakso sesuai selera (1). Goreng bakso dengan minyak menggunakan api sedang, angkat, tiriskan (2 dan 3).
Kedua: panaskan minyak goreng secukupnya di atas wajan datar dengan api sedang. Masukkan semua bahan bumbu kecuali garam, kaldu jamur dan terasi bubuk, tumis hingga mulai layu (4), angkat, dan langsung tuang ke atas cobek (5), beserta seluruh minyak yang digunakan menumis.
Dalam keadaan masih panas, bubuhkan terasi bubuk, lalu haluskan semua bumbu hingga tercampur rata. Kemudian tambahkan garam dan kaldu jamur, haluskan kembali dan tes rasa (6).
Ketiga: tuang bakso goreng di atas cobek, lumuri bakso dengan sambal terasi.
Pindahkan bakso goreng sambal terasi di atas piring saji beralaskan lembaran daun selada.
***
Alhamdulillaah, dengan sepiring nasi putih hangat, ada tersedia tahu goreng tepung pula, jadilah siang itu menjadi makin nikmat dengan Bakso Goreng Sambal Terasi.
Kenyalnya Bakso Daging dengan sedikit krispi di pinggiran kulitnya karena hasil digoreng, plus sambal terasi yang menggoyang lidah dengan sentuhan cita rasa pedas yang sedap dan mantap, berbaur dengan kerenyahan daun selada, aduhaaaai!
So sexy to enjoy it!
Gak bikin panas di dada, sambalnya cup-cup mwaah terasa. Itulah, kalau makannya pake muluk alias langsung dengan jari jemari yang lincah menggasak nasi dan lauk ke dalam mulut, asli aseeeeek!
Terima kasih, Mbak Yul! Masakanmu menginspirasi diriku untuk menu santap siang.
Sehat selalu dan ingat bahagia!
***
Artikel 116 - 2022
#Tulisanke416
#ArtikelFoodieSiskaArtati
#BaksoGorengSambalTerasi
#Bakso
#SambalTerasi
#TerasiBubukBerau
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H