Terharu
Itu yang saya rasakan sepanjang proses menyimak kisah, menuliskan cerita dan menyelesaikan tulisan tentang kebaikan yang telah dilakukan para remaja sekolah kepada bulik - Asisten Rumah Tangga yang bekerja di keluarga saya.
Ya, keharuan yang menyeruak di hati, sebuah tanya besar, kok ternyata masih ada ya, remaja yang peduli untuk menolong orang tak dikenal di tengah jalan dengan ringan begitu saja.
Mau-maunya menyerahkan kunci motor dengan santai dan meminta orang asing menggunakannya hingga janjian bertemu di bengkel terdekat.Â
Tidakkah si remaja berpikir bahwa motornya bisa gak balik lagi jika orang asing tersebut tidak jujur? Tidakkah si remaja berpikir, bagaimana kekhawatiran orang tua bila motor yang alih-alih berniat dipinjamkan itu malah dibawa kabur orang asing?
Sepanjang saya menyimak cerita dari bulik dan menuliskannya menjadi artikel Kebaikan dari Rasa Tulus dan Percaya, saya berdoa, melangitkan doa itu kepada Allah Swt, Tuhan Pemilik Semesta, agar kelak saya dipertemukan dengan para remaja sholeh tersebut.
Saya sungguh ingin bertemu, mengucapkan terima kasih secara langsung dan menggali motif mereka kenapa tergerak melakukan pertolongan tersebut.Â
Soal motif kan gak hanya tentang keburukan yang sekarang sedang viral dibicarakan. Motif alias niat baik pun perlu ketahui sebagai pendorong motivasi dan inspirasi bagi orang lain dalam berbuat kebaikan, tapi tetap lurus niat bahwa semua dilakukan karena Allah Swt semata.
Saya pun merenung, bisa jadi, para remaja ini tersemat rasa percaya kepada bulik, orang asing yang ditolongnya ini, adalah orang baik dan jujur. Bisa jadi, rasa percaya ini telah Allah sematkan di hati mereka saat spontan melakukan kebaikan. Itulah rahasia Allah yang mampu menggerakkan apapun isi semesta, termasuk hati para pemuda sholeh.
Saya akui, bulik yang sudah bekerja selama lebih kurang 13 tahun, sangat jujur, perhatian, rajin dan lebih primpen soal barang-barang daripada saya. Benda kecil seperti bros, jepit rambut, gunting kuku, jarum dan peniti, hingga barang lain, tersimpan rapi oleh beliau saat kami kadang sembarang meletakkan tidak pada tempatnya.
Keharuan ini mengantarkan artikel tersebut untuk saya sertakan dalam lomba menulis bersama Komunitas Penulis Mettasik. Niat sederhana, menceritakan kembali dalam bentuk tulisan tentang kebaikan para remaja karena rasa tulus dan percaya. Kebaikan mereka pasti akan menjalar dan berbuah baik bagi siapa saja yang merasakannya, termasuk pembaca. Saya yakini itu.
Bukankah berbuat baik adalah virus kebajikan?Â
Saya hanya bisa berkata Bismillaahirrahmaanirrahiim, Dengan mengucap nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jemari menekan tombol tayang. Usaha telah saya lakukan sebagai bentuk ikhtiar, proses dan hasilnya biar Allah saja memberikan keputusan yang terbaik.
***
Bersyukur
Sungguh saya tak menduga, bahwa dari 141 artikel yang turut serta dalam lomba, tulisan saya masuk dalam 16 naskah yang lolos di babak penjurian pertama. Kabar yang disampaikan oleh Admin Metassik melalui pesan percakapan pada 17 Agustus 2022, membuat saya kaget dan terkesima.
Bukan maksud apa-apa, karena saya juga turut membaca kisah-kisah kebaikan yang luar biasa dari para penulis lainnya. Ada yang membuat saya terharu dan berlinang, ada yang membuat saya ikut terkenang bila kisahnya hampir mirip dengan kejadian yang saya alami.
Saya hanya bisa berucap syukur, alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang telah mengantarkan tulisan tersebut masuk dalam jajaran 16 besar.Â
Saya memasrahkan seluruhnya kepada Yang Maha Kuasa. Pada posisi mana naskah saya nantinya, sebagai 10 pemenang hiburan atau 6 besar. Bibir ini hanya bisa mengucap doa.
Lebih tak disangka lagi, pada 21 Agustus 2022 tepat jelang adzan maghrib, masuk notifikasi perpesanan dari Admin Mettasik, yang menyatakan selamat atas terpilihnya naskah saya di jajaran 6 tulisan terbaik Blog Competition Mettasik bersama Maybank Finance
Antara haru, bersyukur, bahagia, tegang, berdebar, gugup, aih... campur aduk rasa yang menjalar di jiwa, membuat saya terpekur dan membaca berulang-ulang informasi tersebut.
Saya baca dengan teliti, apa syarat dan ketentuan yang harus saya penuhi selanjutnya, guna kemudahan pihak panitia lomba dalam mengurus kelengkapan data dan administrasi proses penerbitan buku bagi para calon pemenang ini.
Ya, seperti yang disampaikan Admin Mettasik, bahwa 6 tulisan terbaik akan diikutsertakan dalam penerbitan buku bersama para penulis komunitas Mettasik.
Saya menghamburkan diri dalam pelukan suami, minta doa dan ridhonya atas usaha dan proses naskah yang memasuki babak penjurian 6 artikel terbaik.
Dalam gelaran sajadah sholat maghrib, saya berbisik kepada Allah, meminta keputusan yang terbaik dan bermanfaat bagi saya, keluarga dan orang-orang disekitar saya.
Menunggu tanggal 24 agustus sebagai tanggal pengumuman itu gak berat, cuma bikin debaran semakin kuat. Sabar dan tawaqal sajalah. Sembari saya membuat temu janji dengan kepala sekolah agar bisa jumpa langsung dengan para siswa yang baik hatiÂ
***
Bahagia
Terharu, bersyukur dan bahagia. Tiga kata yang mewakili perasaan saya, saat Admin Mettasik mengumumkan 6 Tulisan Terbaik Blog Competition Mettasik bersama Maybank Finance
Allah menyematkan takdir-Nya, bahwa tulisan saya terpilih sebagai pemenang kedua. Sungguh tak terkira, ini pengalaman kali kedua mengikuti lomba menulis di Kompasiana dan tulisan saya masuk jajaran juara. Benar-benar di luar dugaan saya!Â
Baca juga:Â Hadiah Utama
Sang Maha Kuasa memberikan keputusan yang terbaik dan memberikan restu-Nya atas doa-doa yang terpanjat.
Atas izin-Nya pula, niat saya berbagi kebahagiaan atas hadiah dari Maybank Finance dari hasil lomba menulis ini bersama para pemuda sholeh akhirnya bisa terwujud.
Seperti apa kisah pertemuan saya dengan mereka dan apa hikmah dari semua kebajikan yang telah dilakukan.
Nantikan di artikel selanjutnya, ya!
Terima kasih kepada Komunitas Penulis Mettasik yang telah menyelenggarakan blog competition bersama Maybank Finance untuk para kompasianer.
Setuju, bahwa semua penulis adalah pemenang. Juara dalam menuangkan ide dan gagasan tentang kebajikan yang senantiasa hidup dalam jiwa para insan. Perubahan tentu tak bisa kita hindari karena hidup harus terus bergerak tapi kebajikan harus senantiasa dihidupkan.
Selamat kepada para pemenang.
Sukses selalu
Senantiasa sehat dan ingat bahagia
***
Artikel 96 - 2022
#Tulisanke-396
#DiarySiskaArtati
#KenanganLombaMenulisKebajikan
#Mettasik
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H