Pengalaman mengikuti kegiatan ini semasa sekolah, saya bagikan dalam praktik langsung saat berlatih bersama anak-anak.
Saya memang bukan pakar seni atau guru kesenian. Dengan modal pengetahuan, kwmampuan dan pengalaman, saya memberanikan diri melatih Indi dan sembilan kawannya untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba di hari Senin ini 15/08/2022.
Mereka membawakan lagu wajib Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki. Lagu syahdu yang menggambarkan kecintaan kepada tanah air, bangga kepada bumi pertiwi sebagai tanah tunpah darah hingga akhir hayat.
Sedangkan lagu pilihan yang mereka pilih adalah lagu daerah asal Kalimantan Timur berjudul Indung-Indung, berisikan pantun nasehat agama dengan irama riang.
Baca juga:Â Sepatu Sang Juara
***
Karena waktu yang tersedia lumayan mepet, saya hanya bisa melatih kurang lebih dua jam saja. Dengan menggunakan pianika, saya ajarkan anak-anak mengambil nada dasar sebagai panduan menyelaraskan suara.
Kedua lagu tersebut memili tempo yang sama, yaitu andante atau sedang. Hanya saja berbeda makna dan penghayatan dalam isi lagu dan pembawaannya.
Lagu wajib nasional sebaiknya dinyanyikan dengan penuh rasa optimis, bangga dan keharuan mendalam sesuai isi liriknya. Sedangkan lagu daerah terkesan, riang, ceria, dan bersemangat melaksanakan isi nasehat agama.
Selama latihan, saya ajak anak-anak melakukan pemanasan dengan melatih vokal do-re-mi-fa-sol yang biasa disebut teknik solfeggio atau solmisasi agar suara yang dihasilkan tidak fals. Latihan ini saya lakukan selama 15 - 20 menit dengan menaikkan satu nada di setiap oktafnya, mengikuti kemampuan suara anak-anak.