Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tapak Cita Anak Bangsa

20 Juli 2022   09:46 Diperbarui: 20 Juli 2022   11:17 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapak kecil si buah hati
Melangkah riang susuri tepi sawah
Berseragam putih topi merah
Akhirnya datang hari yang dinanti

Alunan nada tapak kaki belia
Menjujung pendidikan bekal tuk berlanglang buana
Masa depan menanti di ujung sana
Abdi jiwa utuh tuk nusa dan bangsa

Kutatap para permata bangsa dari balik jendela
Tersorot semangat menapaki jalan menuju cita
Berburu ilmu tiada hingga
Letih nan peluh tiada sebutir pun dirasa
Kembang senyum di bibir memantik cahaya di rupa
Berbingkai harap tuk jadi insan penuh guna dalam sukma

Bisa jadi saat ini tapak kecil
Bakal mewujud menjadi jembatan besar nan kokoh
Mengantarkan si kecil yang berjiwa dan bermimpi besar
Meraih cita, harap dan asa
Yang senantiasa tersemat dalam kecup salim penuh doa dari ayah dan bunda

Semesta sepi
tanpa suara derap langkah- langkah kaki
Sebab berhidmad menyimak suara guru
Duduk manis senyum terkulum di bibirmu
Menatap lurus wajah pemberi ilmu
Semangat menggelora membaca buku
Para generasi emas calon pemimpin bangsa yang mandiri

Kemarin ku mendengarkan lagi lagu masa kanak-kanak.
Berapa liriknya menggambarkan kebahagiaan tanpa beban.
Sesuatu yang sungguh jarang kita temui sekarang.

Dan lagu itu menjadi  candu
Ruang batin didera rindu
Detik cinta menyentuh kalbu
Mimpi-mimpi terbang
Angan melayang
Jangan pernah hilang

Senyum mewarnai raut wajah mereka
Sinar mentari bangkitkan semangat untuk langkah pertama mereka
Menata dan menatap masa depan
Generasi negeriku semangat lah

Menatap masa depan gemilang
Jangan ragu tuk melangkah
Walau kerikil mengusik langkah
Jangan pernah menyerah
Esok tersenyum merekah

Teruntuk kamu generasi baru bangsa
Tetap kibar asa bela negeri tercinta
Disini ku nanti kau berkarya
Demi cita-cita negeri tercinta
Melangkah terus tanpa ragu
Jangan goyah langkah terus melaju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun