Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pusara Abadi bagi Pemuda Surga

13 Juni 2022   17:45 Diperbarui: 13 Juni 2022   18:05 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menunggu empat belas hari lamanya
akhirnya engkau pulang jua.
Ke tanah air tercinta.
Pulang pada pelukan orang-orang yang engkau cintai pun mencintaimu.
Pulang pada pelukan ibu pertiwi.
Dengan membawa pelajar serta harum nama yang engkau tinggalkan.

Kau lelaki istimewa
Dunia berbisik mesra cerita tentangmu
Kepergianmu sesaat ke negri orang
Kini pulang ke tanah air tinggal jasad
Dibalik tragedi tersimpan hikmah
Kau dikenang dengan sejuta kebaikan.
Setiap jejak kakimu mengabadikan kesholehan
Selamat jalan putra terbaik
Surga Allah menantimu

Duhai jiwa yang tenang
Senyummu yang mengembang
Menandakan kepulangan yang damai
Jasadmu yang harum
Seharum amal kebajikan
Ibu pertiwi bangga merangkul dirimu dalam keabadian

Kuterhentak dalam lamunan
Berharap dirimu kan kembali utuh
Tapi Tuhan berkata lain
Tuhan lebih sayang padamu
Bendungan itu menjadi saksi bisu
Kemunculanmu di sana
Menciptakan lelehan-lelehan air mata
Tak kuasa tuk melepas kepergianmu
Kau tlah kembali tapi tak lagi bisa menyapa kami
Allahumagfirlahu Warhamhu Waafihi Wa'fuanhu tempatkan di surga-Mu ya Allah...

Kaulah yang terbaik, pemuda ahli surga
Bertabur cinta ayah bunda dan saudara juga Dia
Cerita tentang wangimu dulu dan kini tak biasa
Setelah berendam di telaga dunia
Kau kan segera nikmati air telaga-Nya

Kaulah laksana permata bagi semesta
Yang senantiasa tebarkan amal baik ke segenap insan buana
Berjuta insan telah kecap buah ketulusanmu dari lubuk sukma
Kini engkau mendapat ganjaran dari-Nya berupa surga
Beriring berjuta doa dari sesama makhluk yang tumpahkan air mata

Dibawah rinai hujan kau pulang
Memeluk sangat ibu penuh kehangatan
Rintik yang jatuh melambangkan doa yang terus mengalir
Dibawah kesedihan
Kau suguhkan hangatnya senyuman
Dibalik aroma duka
Kau berikan wangi kedamaian
Isak tangis yang mengalir
Menandakan kebaikan yang telah kau sebar
Tenang lah di surga yang telah merindukan mu

Raga terbujur kaku membeku
Dinginnya aliran sungai Aare dengan baik menjagamu
Harum mewangi tercium daun Eucalyptus
Tebar kebaikanmu yang tak pernah putus
Bawa anugerah mukjizat dalam arti
Atas ijin-Nya namamu terpahat dan terpatri
Selamat jalan ananda Eril, husnul khotimah
Doa teriring tersemat cinta abadi berkah

Yang terkenang darimu nama dan kebaikan
Doa kami selalu terpajatkan
Sungai Aare mengantarkan pulang
Syahid engkau si Anak Hebat
Kini teladanmu baktimu
Jadi pelajaran,
Untuk kami yang masih berjuang

Jejak abadimu telah kami lanjutkan
Amal baikmu telah terkuak
Menjadi inspirasi jutaan insan
Menebar kebajikan dalam keikhlasan
Selamat jalan, doa kami teriring menuju tempat sejati
Tempat terbaik tuk kembali.

Senin, 13 Juni 2022

***

#PuisiKolaborasi dari Komunitas Rumah Pena Alegori (para alumni kelas puisi) dengan Tema Eril Pulang,  karya dari Sri Rahmalina, Siska Artati, Yayah Nurliah. Titi Ariswati, Fauzi Hammadfa, Yunita A, Rani Iriani Safari, Ry Kumala, Wildan, dan Reni L.

***

Artikel 65 - 2022

#Tulisanke-365

#RumahPenaAlegori

#PuisiKolaborasi

#TemaErilPulang

#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun