Memang buku-buku koleksi lama di perpustakaan ini tampak usang dan beberapa ada yang robek, kertasnya aus dan ujung-ujung halaman buku bergulung.
Saya memakluminya, karena tentu buku tersebut sudah lama sekali menjadi bagian dari koleksi perpustakaan dan dibaca ribuan orang.
Andai setiap peminjam tidak melipat halaman buku yang dibacanya, tidak menekuknya, tangan tetap bersih, cemilan yang menyertai aktivitas baca tidak turut mengotori, menggunakan pembatas buku, meletakkan buku dengan layak, maka tampilan fisiknya tetap rapi dan bersih.
Akhirnya Nakdis memutuskan meminjam tiga buku komik yang belum pernah dibacanya. Dia penggemar komik dan mengoleksinya di rumah.Â
"Lumayan, daripada beli, pinjam di sini saja, semoga bisa baca berurutan sesuai serinya," Â serunya terkekeh.
"Titipkan dulu bukunya kepada petugas. Bunda temani kamu daftar jadi anggota dulu, yuk!"
***
Alhamdulillah proses pendaftaran anggota perpustakaan Nakdis berjalan lancar. Seperti halnya pengalaman saya sebelumnya, pelayanan berjalan lancar dan cepat, mulai dari pengisian di komputer registrasi hingga pencetakan kartu anggota.
Bagi anak yang belum memiliki KTP, bisa menggunakan kartu identitas orang tua. Sehubungan anak saya sudah memiliki Kartu Identitas Anak (KIA) yang mencantumkan NIK, maka pengisiannya bisa mencantumkan nomer tersebut dengan status pelajar.
Bahkan saya berkesempatan mengisi survey kepuasan pengunjung yang disediakan petugas, sebagai umpan balik dan masukan bagi perpustakaan guna meningkatkan kualitas pelayanan dan kertersediaan koleksi literasi.
***