Upayakan kita lebih banyak mendengar, karena anak yang tidak didengar suara hati dan pikirannya, tidak mudah pula untuk mau mendengar.
Hindari pelabelan negatif kepada anak, berikanlah pujian atas proses kwbaikan yang telah dilakukan dan sanpaikan nasehat baik apabila mereka melakukan kesalahan.
Siapkan waktu luang menikmati kualitas kebersamaan dengan keluarga. Siapkan diri untuk menerima kritik dan saran dari anak, sehingga tercipta saling percaya antarkeduanya.
***
Kita tidak bisa memilih memiliki anak seperti apa, tapi kita bisa memilih menjadi orangtua yang seperti apa
Masa depan anak merupakan tanggung jawab orangtua dalam membimbing dan mengajarkannya.
Merancang masa depan menjadi anak yang sukses, berprestasi, juga pastinya yang berbakti kepada orangtua dan guru.
Pula kita ingatkan bahwa masa depan sesungguhnya adalah merancang dari sekarang agar kelak kita sehidup sesurga, dunia dan akhirat. Aamiin.
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS.Ath-Thur ayat 21).
Demikian, semoga bermanfaat.
***
Sumber: Kajian Parenting bersama Ustaszah Husnul Khatimah Umar, S.Psi