Semua bukan karena pamer, melainkan berbagi kabar gembira pada warga di hari raya. Bertemu belum tentu bisa setahun sekali seperti saya. Tentu berbagi cerita dan pengalaman menjadi bumbu serunya obrolan ngider.
***
Kapanpun anda berpergian, utamanya mudik ke kampung halaman yang membutuhkan waktu lama meninggalkan rumah, sebaiknya mempersiapkan dengan sebaik-baiknya agar tidak merasa was-was saat mudik.
Saya pribadi bekerja sama dengan ART dan tetangga dalam penjagaannya. Seperti menyalakan dan mematikan lampu. Begitu juga kebersihan dalam dan luar rumah. Semua isi kulkas juga saya serahkan ke ART agar bisa digunakan untuk keperluannya. Tetangga yang tidak mudik, membantu kami untuk mengawasi keadaan rumah.
Untuk keluarga sendiri, kami bersiap dengan menjaga kondisi kesehatan. Minuman hebal, obat teman perjalanan yang dibutuhkan, dipersiapkan sejak awal.
Tiket fisik (jika ada) dan uang dipersiapkan dalam tas dengan baik. Gawai siap dengan baterai penuh dan powerbank jangan tertinggal untuk kebutuhan pendukung baterai selama beperjalanan.
Bahkan buku tabungan tetap kami bawa, jaga-jaga apabila kartu ATM mengalami kejadian seperti tertelan mesin atau kartu rusak mendadak. Minimal bisa tarik tunai di bank kota tersebut dengan menunjukkan buku tabungan dan KTP.
Kami tak memilik kendaraan pribadi, sehingga saat mudik menggunakan transportasi umum, dan kadang dijemput kendaraan dari keluarga setiba di bandara atau stasiun kereta.
Nah, bagi pengguna kendaraan online, siapkan juga dana di aplikasi, untuk mengurangi aktivitas transaksi tunai agar terhindar dari kuman yang menempel pada uang kertas atau logam.
Alhamdulillah  pembaca Kompasiana juga sudah melindungi diri dengan Vaksin dan Booster kan? Itulah upaya terbaik kita untuk menjaga kesehatan selama mudik, tak lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar perjalanan lancar ya.