Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nikmatnya Shalat Berjamaah Bersama Keluarga

1 Maret 2022   15:39 Diperbarui: 1 Maret 2022   15:41 2137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menikmati alunan bacaan surah dari imam dengan suara yang merdu dan tartil (membaca ayat suci Alquran secara perlahan dengan tajwid dan pelafan yang jelas dan benar) , memberikan ketenangan batin bagi makmum yang menyimaknya.

Setiap gerakan satu kepada gerakan yang lain dengan tuma'ninah (tidak terburu-buru) hingga berakhir salam, adalah irama kebahagiaan tersendiri saat menjalankan berjamaah bersama keluarga.

Rasa lelah dan payah menjadi luruh, rasa penat sirna dengan kebahagiaan dengan sentuhan salim tangan saling memaafkan. Kecupan sayang dari suami dan anak, menimbulkan keharuan tersendiri yang tak terlukis dengan kata-kata.

Allah berikan rasa tentram dan nyaman dalam sanubari insan yang beriman. Dengan mengingat pada-Nya di setiap saat, utamanya usai shalat, sungguh nikmat yang tak bisa didustakan. Dengan dzikrullaah (mengingat Allah), maka hati menjadi tenang.

Terkadang bila ada kesempatan, suami menyampaikan sedikit nasehat, atau teguran lembut kepada saya dan anak. Tentang hal-hal apa saja yang sudah dan tengah terjadi di keluarga, dan saling mendoakan, saling mengingatkan, agar keluarga tetap terjaga sakinah, mawaddah, warahmah.

Kadang saya tersipu malu, belum sepenuhnya bisa membahagiakan keluarga. Kadang pun saya masih berbantah celoteh, namun beliau tetap sabar dalam menasehati. Satu pelukan beliau, meluruhkan segala resah yang berkecamuk. 

Berawal dari shalat berjamaah, maka pintu-pintu maaf bagi anggota keluarga menjadi terbuka. Ya, nikmat untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Serta nikmat saling mendoakan untuk kebaikan keluarga.

Tentu, shalat berjamaah di masjid lebih utama bagi laki-laki, kecuali ketika ada uzur. In syaa Allah, pahala shalat berjamaah di rumah pun tak berkurang layaknya dilakukan di masjid.

Dengan berjamaah di rumah, mengajarkan kepada anggota keluarga untuk memimpin dirinya sendiri dan orang lain saat dibutuhkan. 

Saat waktu shalat dan suami tak ada di rumah, saya pun tetap shalat berjamaah dengan anak. Begitupun saat dia bersekolah, melakukannya bersama kawan dan ustadzah. Menjadikan kebiasaan yang menjadi kebutuhan, bukan hanya rutinitas semata.

Bismillaah, semoga kita senantiasa dikuatkan untuk senantiasa menegakkan shalat.

Terima kasih ya, Rasulullaah SAW, atas segala ilmu yang telah Engkau berikan kepada kami tentang nikmatnya shalat sebagai wujud cinta Allah kepada kami. Untuk kami makin mengenal Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun