Sedangkan gambar berikut di atas ini, adalah hasil pembekuan roulade lebih dari 20 jam yang saya potong-potong esok harinya, yaitu di hari Senin siang. Tampilannya cantik, terlihat gulungan dadarnya melingkar sempurna. Hanya saja, kulit luar ada yang tetap sempurna melekat dan ada yang sedikit terlepas saat di goreng.
Tips dari saya: buatlah dadaran gulung dengan ketebalan yang diinginkan untuk isian kornet sapi, karena meski sudah bercampur tepung terigu, isiannya tetap berlemak dan kenyal. Sehingga kelak saat di goreng benar-benar bisa merekat utuh membungkus adonan.
Kelima, panaskan minyak di atas wajan dengan api sedang, goreng potongan roulade (7), sesekali balik-balik agar matang merata. Angkat, tiriskan, siapkan piring saji.
Alhamdulillaah, setelah menanti dengan rasa berdebar atas hasil olahan masakan ini, akhirnya Roulade Kornet Sapi terhidang di atas piring saji dan kami nikmati bersama keluarga sebagai menu makan malam dan makan siang.
Rasa gurih daging dan dadaran gulung yang sedikit kriuk, menambah selera makan dan perasaan bahagia kami. Deg-deg-an tapi hepi, haha!
Saya tidak kapok berkreasi untuk membuat roulade berikutnya. Kelak saya ingin mencoba dengan teknik mengukus dan mencampurkan adonan dengan menggunakan tepung roti seperti saran Mbak Muthia.
Bagaimana ya nanti hasilnya?Â
Sabar ya, Pembaca. Kelak in syaa Allah akan saya unggah di Kompasiana untuk Roulade Kornet Sapi Jilid 2.Â
Selamat mencoba di dapur Anda.