Meski bekerja di dalam ruangan, bukan berarti saya tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti kawan-kawan yang bekerja di lapangan. Seragam kerja pun dilengkapi dengan safety helmet, safety shoes dan safety glasses alias kacamata pelindung agar mata tidak terpapar langsung dengan sinar matahari saat berada di luar ruangan.
Kelengkapan ini melekat pada seragam karyawan di manapun berada, agar ketika harus berada di lapangan karena sesuatu dan lain hal, maka atribut tersebut harus digunakan.
Seragam ini secara psikologis membuat kita sebagai karyawan merasa bangga dan dihargai keberadaannya sebagai "warga perusahaan". Sebagai identitas perusahaan ketika membaur di tengah masyarakat. Secara tidak langsung, kami menjadi humasnya perusahaan.Â
Mengenakannya juga menambah rasa percaya diri, sebagai manusia aktif yang bekerja secara terorganisir demi perusahaan dan juga nafkah keluarga. Karena dengan mengenakan seragam, orang-orang mengenal kita sebagai seorang yang bekerja dan berkarya.
Untuk saya pribadi sih, sehubungan seragamnya menggunakan lengan panjang, celana panjang, sepatu khusus untuk pertambangan, kesannya jadi 'macho', gitu. Apalagi kan kebanyakan memang karyawan dan pekerja tambang adalah laki-laki.
Lalu, setelah tak lagi bekerja dan tak berseragam, apakah kemudian saya loyo dan tak bersemangat berkarya?
***
Meski sekarang tak lagi menjadi wanita pekerja kantoran, aktivitas saya sebagai guru mengaji yang ikut dalam binaan lembaga Pembinaan, Pengembangan dan Pendidikan Quran, memiliki seragam batik LP3Q dari organisasi lembaga ini.
Dikenakan saat menghadiri pertemuan rutin bulanan, triwulanan maupun tahunan. Seragam ini pun menyematkan identitas kepada kami sebagai bagian dari penggerak pendidikan Alquran bersama dengan komunitas dari lembaga lainnya.
Wah, semangat berkarya dan bekerja tetaplah melekat di pribadi saya yang sebenarnya gak bisa duduk diam saja. Meski sekarang menjadi ibu rumah tangga dan menjadi penulis di Kompasiana, seragam saya justru 'back to nature' alias DASTER! Itu tak lagi seragam kerja tapi 'jubah kebesaran' saya sebagai emak-emak Indonesia!
Setiap aktifitas yang dilakukan di rumah, daster adalah seragam wajib yang saya kenakan. Berbahan longgar dengan berbagai motif, ringan digunakan, praktis dikenakan. Mau ndeprok alias duduk santai di lantai, berdiri, naik sana turun situ, hayok saja berulah di dapur dan ruang-ruang lainnya saat bebersih mengenakan daster.