Pembaca Kompasiana, pernahkah Anda menghadiri undangan jamuan makan siang atau makan malam yang bersifat formal?
Duduk semeja dengan tuan rumah atau si empunya acara, atau melingkar bersama tamu undangan lainnya dalam rangka sebuah acara spesial.
Bila gelaran acara makannya prasmanan, mungkin kita lebih leluasa memilih hidangan yang tersedia. Mengambil secukupnya sesuai porsi, lalu kembali ke meja di mana kita duduk dan menyantap sambil berbincang santai dengan tamu lain yang duduk satu meja.
Namun apabila menu makanan telah disiapkan oleh si pengundang dan meja telah ditata sedemikian rupa sebagai bentuk formalitas acara, maka sebaiknya kita perlu mengenal aturan makan yang biasanya berlaku.
***
Saya mengenal istilah Table Manner ketika mengikuti kursus Export-Import semasa lulus kuliah. Training ini merupakan pembelajaran tambahan yang biayanya sudah termasuk dalam kegiatan kursus selama dua bulan.
Training ini juga sekaligus sebagai 'pesta perpisahan' bagi para peserta yang mengikuti kursus. Sehingga acara makan malam yang diselenggarakan di sebuah hotel ini, menjadi pengalaman pertama saya mengikuti jamuan makan.
Seperti yang disampaikan oleh Miftah Septiani -- Customer Relationship Management (CRM) PayTren Academy -- bahwa bukan tidak mungkin atau kita pernah suatu saat mendapatkan undangan jamuan makan baik itu di hotel, restoran atau di rumah.
Untuk itu, kita perlu mempersiapkan bekalnya. Bukan bekal makanannya, lho ya! Bekal yang perlu dipersiapkan adalah etiket atau sopan santun ketika menghadiri jamuan tersebut. Apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan? Berikut rangkuman tata caranya.