Dulu kita pernah
Menyusuri jalan setapak
yang bersisian pada jalur lori pengangkut tebu
menuju pematang sawah di ujung dukuh
Dulu kita pernah
Tertawa renyah hingga terbahak
Berbagi kisah saat lama tak bertemu
Mulai dari memendam rindu hingga segala cita yang ingin direngkuh
Dulu kita pernah
Menanam asa bersama untuk ditapak
Dengan segala hasrat menggebu
Agar kelak bisa terwujud harapan sejuta penuh
Dulu kita pernah
Duduk bersisian terdiam sejenak
Bergenggaman tangan, membisu
menikmati lembayung di ufuk nun jauh
Lalu, kita kembali pulang
Sembari menghitung bantalan rel yang berjarak
Tanpa ada tawa gaduh soal cumbu rayu
Kita berpisah, menuang masa untuk segala rasa yang berakhir luruh
***
Artikel 8 - 2022
#Tulisanke-308
#PuisiSiskaArtati
#DuluKitaPernah