Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Keluarga dalam Mengenalkan dan Menerapkan Pendidikan Seksual Anak

15 Desember 2021   12:44 Diperbarui: 15 Desember 2021   13:21 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar:.tongkronganislami.net

Keluarga kecil kami mendapat karunia seorang anak perempuan yang kini menginjak masa remaja. Sedari usia dini, saya dan suami memperkenalkan pendidikan seksual kepada Nakdis.

Berbagai kegiatan parenting kami ikuti untuk menambah wawasan tentang edukasi tersebut, baik dari sekolah, kajian dan taklim bertema parenting maupun dengan keluarga  besar kami sendiri ketika berbagi pengalaman.

Peran keluarga amatlah penting dalam pendidikan seksual ini, agar menjadi rujukan pertama bagi anak untuk mengenal dirinya, jenis kelaminnya, mengetahui sedari awal perbedaan dirinya dengan jenis kelamin lain, tentang hal apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan.

Juga memperkenalkan tentang perilaku dan norma yang berlaku agar anak mengetahui pula tentang adab, kesopanan, tata krama yang berkaitan dengan hal yang tabu dilakukan bagi anak perempuan dan laki-laki.

Hal ini memang sebaiknya disampaikan sejak usia dini agar anak tidak mengalami kebingungan dan perlahan sesuai perkembangan usianya akan mulai memahami pengajaran yang kita sampaikan.

***

Ngobrol bareng anak (sumber gambar: https://hellodoktor.com)
Ngobrol bareng anak (sumber gambar: https://hellodoktor.com)

Pengalaman saya pribadi, saat memperkenalkan tentang pendidikan seksual kepada anak, adalah saat usia prasekolah. Awalnya saya mengantarkan kisah penciptaan Nabi Adam dan Hawa, manusia pertama yang Allah SWT ciptakan. Berbeda jenis kelamin dan karakter, dengan penyampaian sebisa dan semampu saya menjelaskan untuk pemahaman seorang anak.

Pemberian nama pada anak, yang berkesan maskulin dan feminin, hal itu juga memberikan pendidikan seksual sejak dini bagi anak, mengenalkan gender bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya terdapat dua gender berbeda.

Berawal dari kisah yang memang ada dalam kitab suci, didukung oleh kegiatan di Kelompok Bermainnya yang mengenalkan adab pergaulan anak laki-laki dan perempuan, maka saya pun menerapkannya di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun