Bisa mengkonsumsi racikan yang sudah jadi dan tinggal seduh dengan air hangat, atau membuat seduhan sendiri untuk menghangatkan tubuh dan melancarkan proses keluarnya darah haid.
Minuman seduhan air hangat seperti teh melati, ramuan wedang jahe, kunyit dan kayu manis, atau kadang beras kencur (saat remaja), rutin saya konsumsi jika badan kurang nyaman dan berasa tanda-tanda haid bakal datang. Hal ini juga saya minum selama hari pertama hingga hari kedua. Nyeri akan mereda di hari ketiga.
Jika rasa nyeri benar-benar membuat linu tulang belakang, saya lebih baik bed rest, alias istirahat total di tempat tidur. Tetap sediakan air hangat dekat kasur. Berbaring senyaman mungkin, memanjakan diri dengan rileksasi sepeserti nonton TV, mendengarkan musik, atau membawa tidur hingga terlelap.
Saya tetap menyegarkan diri dengan mandi, mengganti pembalut sesering mungkin bila darah haid keluar lebih banyak dari biasanya, agar saya tetap nyaman.
Berolahraga untuk menjaga stamina tubuh tetaplah penting. Karena ketika tubuh sedang kurang sehat, kondisi saya tidak terlalu drop. Memang kadang tekanan darah ikut menurun, berasa gliyengan saat nyeri haid, tapi saya tidak mengalami pusing kepala yang berlebih.
Usahakan selalu minum air putih sesuai takaran per hari. Pengganti cairan tubuh yang alami, membuat kita tetap terjaga kebugaran. Juga asupan nutrisi lainnya dengan makan sayuran, buah dan vitamin lainnya.
Saya gak bisa bayangin, andai saya tak menjaga tubuh dengan saran dari orang tua atau dokter, bisa saja terjadi hal-hal yang lebih parah dari itu.
Berkonsultasi dengan ahlinya dan berbagi cerita dengan wanita lainnya, serta mencari info untuk menangani nyeri haid, sangatlah berguna bagi wawasan dan pengetahuan kita. Untuk penerapannya, kita lah yang paling tahu tubuh sendiri.
Bersyukur suami dan anak saya paham dengan keadaan saya ketika mengalami masa menstruasi. Mereka saling menjaga kesehatan saya dan membantu sekedarnya untuk meringankan aktivitas.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Salam Sehat!