Hujan seharian
Tak membuat kita bermalasan di atas ranjang
Dengan rona merah jambu pada pipiku
Kukulum senyum mesra saat menyodorkan secangkir kopi
Untukmu yang selalu membuatku bergairah
Jelang sore,
Kaugenggam tanganku sepenuh asa di dadamu
Kudengar lantunan doamu di telinga hatiku
Sembari menikmati rinai yang membelah kota
Berpayung teduh, kita nikmati sejuk hiruk pikuk jalanan
Manik matamu masih jelas menebar cinta
Takkan luntur, sejak dulu, untukku.
Tawaku melebar sembari mengusap cream vanilla di sudut bibirmu.
Aku tresno awakmu, Mas.Â
Kerling manjaku, membuatmu terawa renyah!
Sudut kedai jajanan dengan lantunan akustik gitar
Dawainya mengalunkan kenangan kita berdua
Kembali kita menyusuri trotoar, bergenggaman.
Kau biarkan aku bersandar di lenganmu
"Menua seperjalanan, kau dan aku tak terpisahkan.
Mugi Gusti Allah paring berkah umur lan lelaku urip apik."
Kau benamkan aku dalam pelukmu.
Kecupanmu pada keningku adalah doa.
Dan kita bertatap manja di hujan seharian.
***