Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menua Seperjalanan

19 November 2021   14:21 Diperbarui: 19 November 2021   14:28 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan seharian
Tak membuat kita bermalasan di atas ranjang
Dengan rona merah jambu pada pipiku
Kukulum senyum mesra saat menyodorkan secangkir kopi
Untukmu yang selalu membuatku bergairah

Jelang sore,
Kaugenggam tanganku sepenuh asa di dadamu
Kudengar lantunan doamu di telinga hatiku
Sembari menikmati rinai yang membelah kota
Berpayung teduh, kita nikmati sejuk hiruk pikuk jalanan

Manik matamu masih jelas menebar cinta
Takkan luntur, sejak dulu, untukku.
Tawaku melebar sembari mengusap cream vanilla di sudut bibirmu.
Aku tresno awakmu, Mas. 

Kerling manjaku, membuatmu terawa renyah!

Sudut kedai jajanan dengan lantunan akustik gitar
Dawainya mengalunkan kenangan kita berdua
Kembali kita menyusuri trotoar, bergenggaman.
Kau biarkan aku bersandar di lenganmu

"Menua seperjalanan, kau dan aku tak terpisahkan.
Mugi Gusti Allah paring berkah umur lan lelaku urip apik."

Kau benamkan aku dalam pelukmu.

Kecupanmu pada keningku adalah doa.

Dan kita bertatap manja di hujan seharian.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun