Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Serunya Ikutan Lomba Baca Cerita Horor Bersama Tim Para Emak

15 September 2021   16:09 Diperbarui: 15 September 2021   16:53 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ajakan untuk menyaksikan tayangan video penampilan kami | Dok.Pri Heny Pristiwaningsih

"Siapa yang suka baca cerita horor?" Mbak Muthia AlHasany melempar tanya pada kawan-kawan di Whatsapp grup yang saya ikuti, sekitar akhir bulan Agustus 2021.

Membalas sapaan beliau, saya klik ikon wanita mengangkat satu tangannya untuk membalasnya bersamaan sahutan, "Saya, mbak."

Eh, ada kawan lain yang menyahut, BunNaz -- panggilan kesayangan saya kepada Bunda Siti Nazarotin -- yang juga sesama Kompasianer. Anggota lain di grup ada yang berbalas dengan jawaban sama, ada yang gak suka baca karena cerita mistis dianggap ngeri.

Ada apa gerangan dengan pertanyaan Mbak Muth? Beliau menyambungnya dengan memberikan tautan dari Risalah Misteri, sebuah komunitas para penulis cerita horor/misteri yang mengadakan lomba untuk membacakan kisah-kisah yang pernah dimuat di laman mereka.

Wah, asyik nih! Saya dan BunNaz gercep aja dah menyambut tantangan tersebut. Bu Guru asal Blitar ini pun lantas membentuk grup WA guna menyusun tim kecil sebagai wadah komunikasi persiapan mengikuti lomba.

***

Awalnya saya mencari cerita misteri apa yang bakal kami bacakan. Ini bukan pertama kalinya saya berselancar di laman kisah misteri. Karena sesama Kompasianer pun ada yang mengunggah karya-karya fiksi maupun kisah nyata horornya di sana.

Tetiba mata saya tertuju pada judul "Tertawa Sebelum Mati" karya Mbak Lilik Fatimah Azzahra. Sekilas membacanya dari awal hingga akhir, terbersit untuk mengajukan cerita horor miliknya kepada tim.

Singkat cerita, kami pun setuju membacakan cerita ini. Meski kami sempat berganti formasi yang terdiri dari 5 orang, akhirnya kami mendapatkan anggota final yang bakal membersamai mengikuti lomba.

Sejak formasi peserta lengkap dan final, kami pun mulai berlatih bagaimana membacakan cerita horor yang notabene adalah hal baru bagi kami untuk membacakan, merekam dalam video dan bakal ditayangkan oleh penyelenggara di kanal youtube-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun