***
BunNaz sebagai ketua tim, mengajak semua peserta berlatih. Beliau memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan contoh pembacaannya. Dari suara, intonasi, mimik dan suasana perekamannya. "Mbak Siska kan mantan penyiar radio, bagi pengalamannya ya, untuk kita membacakan cerita horor," demikian kurang lebih alasan yang beliau sampaikan.
Bu Guru berkacamata ini membagi tugas pembacaan naskah dari pembaca 1 sampai dengan pembaca 5. Kami bertanggung jawab berlatih suara dan intonasi sesuai paragraf masing-masing.
Awalnya, saya diminta membaca seluruh naskah, lalu dibagikan di grup. Ternyata responnya positif. Seluruh tim bersemangat mencoba melakukannya sesuai jenis suara dan intonasi masing-masing.
Mbak Ester -- panggilan sayang saya kepada Lesterina Purba -- bahkan dengan semangat memberikan hasil latihannya baik rekaman suara maupun videonya ke grup. BunNaz dan seluruh kawan memberikan masukan, kurasi suara dan mimik wajah, agar rekaman video beliau makin bagus hasilnya sesuai keinginan tim.
Semangatnya terlihat dari foto di atas. Sebagai emak seperti saya, bergelut dengan sekeranjang baju untuk setrikaan, tetap memberikan waktunya di jam Subuh untuk kesuksesan lomba untuk rekaman video. Heboh dan seru!
***
Beda mbak Ester, beda pula kehebohan Mbak Sri Rohmatiah, Kompasianer dari Madiun yang ikut dalam tim kami. Beliau wajahnya paling imut dengan suara yang lembut pula.
Berkali-kali latihan dilakukannya, baik di halaman rumah berlampu taman di malam hari -- berteman nyamuk dan bunyi serangga -- maupun di dalam kamarnya yang menampilkan cahaya malam dari kamar jendela.