Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berpeluk Kenangan yang Tersisa

6 September 2021   15:49 Diperbarui: 6 September 2021   15:52 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gemuruh tetiba memecah langit
Beriring kilat sekelebat kedipan mata
Berarak awan kelabu menutup biru
Serentak butiran besar mengguyur kota

Jangan lagi kau meringkuk di sudut ruang
Tuk sekedar mengharap aku datang
Jangan lagi kau teriak miris menahan tangis
Tuk sekedar meluapkan rindumu yang menipis


Tumpah ruahnya hujan yang kau pandang
tak akan menempis bayangku di matamu
Dinginnya bayu dari kaca jendela yang mengalir lembut di pipimu
Tak akan kembali menghangatkan ingatanmu tentangku yang telah melayang

Duhai, kau yang -katanya- menyimpan cinta!
Sadarlah bahwa keadaan tak lagi sama
Kau memilih jalan pulang
Aku memilih jalan pergi

Berpeluklah kau dengan kenangan yang tersisa.

Sedangkan aku,
di sini,
bersama dengan rinai,
berpeluk asa dengan segenap doa, agar kau tak tersiksa dengan nostalgia.

***

#tulisanke-248

#PuisiSiskaArtati

#BerpelukKenanganYangTersisa

#PuisiSiskaArtati #BerpelukKenanganYangTersisa, ditulis di laman Kompasiana, bukan di laman lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun