Semangat pagi, pembaca Kompasiana yang setia berkunjung di artikel ini, Â dimanapun berada dan apapun aktivitasnya. Semangat menyediakan waktu untuk membacanya hingga tuntas. Saya ingin berbagi pengalaman pertama mendapatkan vaksin pencegahan covid-19 yang telah dinanti.
Alhamdulillah, suami saya yang bekerja sebagai ASN di lingkup dinas di Provinsi Kalimantan Timur, telah mendapatkan vaksin dua kali di tahun ini. Begitu juga teman saya yang bersuamikan ASN dan keluarganya, ada yang mendapatkan jatah vaksin tersebut.Â
Sebenarnya demikian halnya dengan suami saya dan keluarga. Namun beliau menyarankan untuk saya menunda dulu untuk vaksin saat itu, karena lebih memprioritaskan agar kalangan yang didahulukan bisa mendapatkannya, seperti ASN, guru, pedagang, nakes dan lain sebagainya.Â
Bersyukurlah, pada akhir Juli 2021, ada seorang kawan yang menanyakan di grup WA yang saya ikuti, tentang adanya fasilitas kesehatan (faskes) yang menyediakan vaksin ini. PJ grup membantu meneruskan kepada pihak terkait, yang notabene suami beliau adalah satu dari sekian pejabat berwenang di Kota Samarinda.Â
Awalnya, info yang disampaikan adalah jatah vaksin masih kosong. In syaa Allah kemungkinan akan ada lagi di Bulan Agustus 2021. Namun bagi yang sekiranya ingin mendaftarkan diri terlebih dahulu, beliau berkenan membantu menampung pendaftaran untuk nantinya diteruskan ke faskes yang dituju jika vaksin telah tersedia.
Saya pun memberanikan diri mendaftar dengan mengajak dua orang tetangga yang juga mau mendapatkan vaksin, dengan menyerahkan data nama, alamat, nomer HP dan nomer KTP.
***
"Bu Siska, permisi, ini ada persediaan vaksin terbatas untuk 10 orang hari ini. Saya sudah daftarkan Bu Siska dan dua teman panjenengan, serta kawan lain yang ikut daftar melalui saya. Silakan segera ke Puskesmas, nggeh. Hari ini juga sebelum jam 12."
Demikian saya mendapatkan kabar dari Bu Wahyu selalu PJ Grup WA tersebut kemarin siang pukul 10.20 WITA (Rabu, 4/08/2021), yang langsung saya sambut gembira dan menghubungi dua tetangga.
Setelah bersiap sejenak, kami segera meluncur ke Puskesmas yang dituju dengan perasaan senang karena akhirnya akan dapat vaksin. Berasa deg-deg-an jua nih, karena inilah pertama kalinya kami mau vaksin. Namun, kami optimis saja, in syaa Allah ini adalah bagian dari ikhtiar kami sebagai warga masyarakat untuk mencegah penyebarannya.