Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Pertama Saya Mendapat Vaksin Pencegahan Covid-19

5 Agustus 2021   12:38 Diperbarui: 5 Agustus 2021   12:54 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Observasi selama 30 menit usai vaksin sembari menunggu cetak surat keterangan (Dok.Pri: Eti S)

***

Saya turut mengantri pendataan perolehan vaksin | Dok.Pri. Eti S.
Saya turut mengantri pendataan perolehan vaksin | Dok.Pri. Eti S.

Sesampai di Puskesmas, kami diterima dengan baik oleh petugas medis. Beliau meminta KTP kami untuk pendataan. Menurut informasi, hari itu hanya sekitar 10 orang saja mengingat ketersediaan vaksin yang masih terbatas.

Saat nama saya dipanggil untuk masuk ruangan vaksinasi, petugas menanyakan terlebih dahulu riwayat kesehatan, lalu saya menandatangi lembar surat pernyataan informasi kesehatan tersebut. Setelah cek tensi darah dengan alat digital, selanjutmya saya mendapatkan vaksin CoronaVac. Alhamdulillaah, lancar. Meski saya takut jarum suntik, dengan dzikir pun hati saya tenang.

***

CoronaVac adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Tiongkok, Sinovac. Sejak pertengahan tahun 2020, calon vaksin ini menjalani penelitian klinis tahap III dan mendapatkan persetujuan untuk penggunaan darurat yang saat ini berlangsung di Brasil, Chili, Indonesia, dan Turki. CoronaVac menggunakan teknologi serupa, tetapi lebih tradisional, dibandingkan dengan BBIBP-CorV dan BBV152, vaksin virus inaktif COVID-19 lainnya yang juga sedang dalam uji coba tahap III. Selengkapnya pembaca bisa simak di Wikipedia.

Oiya, ada peringatan sebelum menerima vaksin Sinovac, nih, Pembaca.

Vaksin Sinovac hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Sebelum menerima vaksin ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut yang bisa Anda simak selengkapnya melalui artikel dari Alodokter.

***

Observasi selama 30 menit usai vaksin sembari menunggu cetak surat keterangan (Dok.Pri: Eti S)
Observasi selama 30 menit usai vaksin sembari menunggu cetak surat keterangan (Dok.Pri: Eti S)

Setelah satu per satu selesai mendapatkan vaksin, kami diminta menunggu selama 30 menit untuk masa observasi. Sembari petugas mencatat data dan mencetak surat keterangan, kami duduk dengan tetap menjaga jarak dan prosedur kesehatan. Mengabadikan sejenak momen bersama di Puskesmas. Berbincang juga dengan peserta lain yang antri untuk mendapatkan vaksin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun