Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Daging Sapi Masak Malbi ala Siska Artati

22 Juli 2021   09:53 Diperbarui: 22 Juli 2021   09:59 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan bahan utama dan bumbu |Dok.Pri. Siska Artati 

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas kelancaran kegiatan ibadah Hari Raya Qurban di IdulAdha tahun ini. Beberapa tempat sudah melaksanakan penyembelihan daging qurban dan membagikannya kepada kaum yang membutuhkan, serta warga sekitar, sejak hari Selasa (20/07/2021) hingga hari ini.

Demikian juga keluarga kami, Alhamdulillah, mendapatan 3 kantong daging qurban yang dibagikan kemarin sore. Sangat bersyukur masih bisa menikmati daging meski hanya setahun sekali. Ya, 3 kantong ini adalah pembagian berasal dari masjid dekat rumah, kantor kakak saya (tempat saya mengajar mengaji para bunda di kantor dinas), dan kantor dinas suami.

Bagaimana dengan Pembaca Kompasiana yang merayakan Hari Raya IdulAdha? Semoga senantiasa lancar dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Bagi yang tidak merayakan, in syaa Allah tetap ceria hati ya.

Nah, daging qurban dari kantor suami yang pertama kali saya olah untuk dimasak dan disantap keluarga, sehubungan dua kantong lainnya bercampur tulang. Rencananya sepekan kemudian akan saya olah, jadi saya simpan di kulkas.

Seperti biasa, daging sapi saya olah dengan menu favorit keluarga, yaitu Daging Sapi Masak Malbi. Sepengetahuan saya, ibu saya (almh.) hampir selalu masak daging sapi dengan olahan seperti ini di setiap kesempatan, namun demikian terkadang mengolahnya menjadi serundeng daging atau tongseng. Semasa kanak hingga remaja, saya tidak tahu sebutannya. Tahunya ya setelah menikah dan belajar masak.

***

Gulai Malbi adalah makanan khas Palembang. Malbi sendiri merupakan sebutan untuk hidangan yang menyerupai semur sehingga banyak juga yang mengatakan hidangan ini adalah semur daging sapi. Biasanya Malbi memakai daging sapi has dan tambahan rempah lainnya seperti Asam Jawa. Malbi adalah salah satu dari sedikit makanan bercitarasa manis yang berasal dari daerah Palembang dikarenakan masyarakatnya yang lebih menyukai hidangan pedas. Selengkapnya bisa disimak di Wikipedia ya, Pembaca.

Bisa jadi, mengapa ibu saya sering memasak daging dengan olahan malbi, karena beliau berasal dari Pulau Bangka, yang notabene dekat wilayahnya dengan Palembang, Sumatera Selatan.

Kemiri (sumber gambar: https://sajiansedap.grid.id)
Kemiri (sumber gambar: https://sajiansedap.grid.id)

Dalam olahan masak malbi ala saya, bumbu andalan adalah kemiri. Menurut beberapa sumber yang saya baca, kemiri membuat masakan menjadi lebih beramoma, mengentalkan dan menyedapkan.

Kemiri (Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian walnut, serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat. 

Tidak diketahui dengan tepat asal-usulnya, tumbuhan ini menyebar luas mulai dari India dan Cina, melewati Asia Tenggara dan Nusantara, hingga Polinesia dan Selandia Baru. Di Indonesia, kemiri dikenal dengan banyak nama. Di antaranya, kembiri, gambiri, hambiri, kemili, kemiling, buah kareh (buah keras, Nias); kaminting, muncang, derekan, pidekan, miri (jawa) kamere, komerè mere, kumbe (Belitung) dan lain-lain (Wikipedia)

***

Baiklah, Pembaca Kompasiana. 

Yuk, lakimares! Langsung kita mainkan resepnya!

Persiapan bahan utama dan bumbu |Dok.Pri. Siska Artati 
Persiapan bahan utama dan bumbu |Dok.Pri. Siska Artati 

Bahan utama:

1 kg daging sapi, cuci bersih, potong dadu atau iris tipis sesuai selera.

Bumbu yang dihaluskan:

  • 10 bawang merah
  • 5 bawang putih
  • 10 kemiri
  • Merica biji
  • Ketumbar bubuk

Bahan tambahan:

  • Minyak untuk menumis
  • 500 ml air matang
  • Merica bubuk
  • Saus Teriyaki
  • Saus Tiram
  • Kecap manis
  • Kaldu jamur
  • Penyedap rasa sapi
  • Garam

Cara mengolah dan memasak:

1. Marinasi daging yang sudah dipotong, yaitu dilumuri dengan 2 sendok makan saus teriyaki, 2 sendok makan saus tiram, 2 sendok kecap manis, merica bubuk secukupnya, garam, kaldu jamur dan ketumbar bubuk. Aduk rata. Sisihkan. Biarkan selama 45 menit supaya bumbu meresap.

Bumbu yang sudah dihaluskan | Dok.Pri Siska Artati
Bumbu yang sudah dihaluskan | Dok.Pri Siska Artati

2. Selama daging dimarinasi, siapkan bumbu untuk dihaluskan. Sengaja saya tidak menggunakan asam jawa pada resep ini, karena kekentalan masakan akan didapatkan dari kemiri.

Tumis bumbu hingga harum | Dok.Pri. Siska Artati
Tumis bumbu hingga harum | Dok.Pri. Siska Artati

3. Panaskan wajan, tuangi sedikit minyak, lalu tumis bumbu hingga harum.

Tumis daging yang sudah dimarinasi |Dok.Pri. Siska Artati
Tumis daging yang sudah dimarinasi |Dok.Pri. Siska Artati

4. Masukkan daging sapi yang sudah dimarinasi ke wajan, aduk rata, tumis hingga daging berubah warna, lalu tuang air matang sedikit demi sedikit sekedar untuk mengempukkan. Tutup wajan. Masak dengan api sedang.

5. Setelah 10 menit pertama, aduk rata kembali daging sapi. 

Daging sapi diproses rebus dengan air sedikit demi sedikit setiap 10 menit | Dok.Pri.Sika Artati
Daging sapi diproses rebus dengan air sedikit demi sedikit setiap 10 menit | Dok.Pri.Sika Artati

6. Tambahkan 2 sendok makan saus teriyaki, 2 sendok makan saus tiram, 3 sendok kecap manis, garam, kaldu jamur dan penyedap rasa sapi. Aduk rata. 

7. Jika air menyusut dan daging belum empuk sempurna, tambahkan lagi air sedikit demi sedikit sesuai selera. Lalu tutup wajan agar daging ungkep empuk.

8. Ingat untuk cek rasa dan cicipi daging dengan tingkat kekenyalan atau empuk yang kita inginkan.

9. Daging sapi matang, matikan kompor. Siapkan piring saji.

Tips dari saya: 

Jika kita memasak menggunakan wajan antilengket atau berbahan dasar marble, sebaiknya tidak memasak daging hingga air menyusut habis di dalam wajan saat proses memasak. Karena justru akan merusak alat masak, meski wajan tersebut tahan panas. Karena masing-masing wajan memiliki ketahanan tertentu pada tingkatan panas. Dan setelah selesai masak, segera angkat wajan dari kompor, agar bagian bawah wajan antilengket atau marble tidak terkena hawa panas dan tetap awet.

Begitu juga dengan sutil. Meski berbahan kayu atau silicon, jangan tinggalkan di atas wajan atau separuh posisi dalam wajan. Meski tahan panas, alat masak ini juga memiliki ketahanan panas berbeda. Lebih baik taruh sementara pada mangkok.

Selengkapnya boleh disimak di artikel:

Tips Membersihkan dan Merawat Peralatan Masak agar Tetap Awet

MasyaAllah, akhirnya, Daging Sapi Masak Malbi ala Siska Artati tersaji manis lengkap dengan taburan bawang goreng yang renyah dan pastinya krispi banget, menambah lezat dan gurihnya olahan daging ini. 

Untuk resepnya bawang goreng ala saya, bisa disimak melalui artikel: Bawang Goreng Renyah nan Krispi, Pelengkap Rasa Mewah di Setiap Masakan

Selamat mencoba, selamat makan, Pembaca Kompasiana yang selalu semangat beraktivitas!

Jaga kesehatan, selalu tersenyum, kita semua berhak bahagia!

***

#hanyadiKompasiana

#ResepSiskaArtati

#DagingSapiMasakMalbi

#Tulisanke-225

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun