Pengembaraan jagung ke Asia dipercepat dengan terbukanya jalur barat yang dipelopori oleh armada pimpinan Ferdinand Magellan melintasi Samudera Pasifik. Di tempat-tempat baru inilah jagung relatif mudah beradaptasi karena tanaman ini memiliki elastisitas fenotipe yang tinggi.
Sementara itu, untuk di Indonesia, jagung memiliki banyak nama panggilan tergantung daerah budidayanya, kata "jagung" menurut Denys Lombard merupakan penyingkatan dari jawa agung, berarti "jewawut besar", nama yang digunakan orang Jawa. Beberapa nama daerah adalah jagong (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), jago (Bima), jhaghung (Madura), rigi (Nias), eyako (Enggano), wataru (Sumba), latung (Flores), fata (Solor), pena (Timor), gandung (Toraja), kastela (Halmahera), telo (Tidore), binthe atau binde (Gorontalo dan Buol), dan barelle (Bugis). Di kawasan timur Indonesia juga dipakai luas istilah milu, yang jelas berasal dari milho, berarti "jagung" dalam bahasa Portugis.
Untuk lebih detail manfaat dan zat-zat terbaik yang dimiliki Jagung untuk tubuh dan kesehatan kita, silakan para pembaca bisa menyumaknya di referensi 1 yang saya sajikan di akhir artikel.
Yuk, langsung aja kita mainkan resepnya!
Bahan utama:
- 3 buah jagung, kupas, cuci bersih, pipil buahnya.
- 1/4 udang segar, kupas kulitnya, cuci bersih.
Bahan tambahan:
- Tepung bumbu serbaguna
- Â air untuk mengadon
- 2 lombok keriting,
- 4 cabe rawit merah
- 2 helai daun bawang
- 2 sendok makan tepung beras.
- Minyak untuk menggoreng
Cara membuat:
1. Jagung yang sudah dipipil buahnya, 2/3 bagian diuleg kasar, 1/3 bagian biarkan berbutir. Sisihkan masing-masing bagian.
2. Campur Jagung yang sudah diuleg kasar dengan 5 sendok makan tepung bumbu serbaguna, uleni sampai tercampur rata, beri sedikit air untuk melumatkan adonan.
3. Masukkan jagung pipil berbutir, irisan lombok keriting dan cabe rawit, dan irisan tipis daun bawang. Aduk rata.