Dari sisi proses, penyamakan kulit secara alami membutuhkan waktu yang lebih lama, direndam atau ditutup dengan bahan-bahan alam seperti ekstrak kulit pohon atau dedaunan. Bisa sekitar satu sampai dengan tiga bulan.
Berbeda halnya jika penyamakan kulit dilakukan secara kimiawi, prosesnya bisa lebih cepat, antara 3 hari sampai dengan sepekan saja. Daya tahannya juga lebih lama, tidak rentan dari noda dan air. Nah, adanya proses penyamakan ini dikembalikan kepada selera konsumen, karena masing-masing memiliki ciri khas, keunggulan dan daya tarik dari produk kulit.
Setelah proses penyamakan selesai, bisa jadi dilakukan proses berikutnya, yaitu mengambil lapisan kulit berikutnya untuk diolah atau dibentuk menjadi produk kulit lain. Atau langsung menuju tahap akhir (finishing).
Kedua, tahap finishing, terbagi menjadi dua bagian yaitu: (a) unfinished leather, yang biasanya dilakukan pada kulit hewan yang diproses secara natural, lebih rentan terhadap noda, karena kulit tidak diberikan zat lain di atas permukaannya sehingga tidak ada perlindungan (coating) terhadap paparan noda, air atau cahaya.Â
Sedangkan (b) finished leather, merupakan proses tahap akhir dengan membubuhkan lapisan pelindung (coating) di atas permukaan kulit. Misalkan dengan pewarnaan, sehingga pori-pori kulit cenderung tertutup, tahan terhadap noda dan awet digunakan dalam berbagai kondisi.
Nah, cara membedakan keduanya adalah dengan test air untuk mengetahui produk kulit tersebut unfinished atau finished leather. Cukup teteskan sedikit air di bagian dalam sepatu kulit asli.
Jika air langsung terserap pada permukaan kulit, berarti produk kulit tersebut adalah unfinished leather. Biasanya, produk dengan tahap ini ada dilapisi sedikit aniline leather, yang mana apabila dilakukan test air pada permukaan kulit ternyata air sempat bertahan baru kemudian terserap ke kulit, berarti produk tersebut merupakan semi-aniline leather, yaitu produk kulit yang melawati proses antara unfinished dan finished leather.
Namun apabila tetes air tersebut tetap berada di atas permukaan kulit, maka bisa dipastikan bahwa pori-pori kulit tersebut telah tertutup dan telah melewati proses finished leather.
Jenis-Jenis Genuine Leather berdasarkan bahan olahan.
Setelah kita mengetahui dan memahami tentang proses penyamakan kulit, kini kita beranjak pada jenis kulit asli berdasarkan bahan olahannya.
Biasanya dalam satu lembar kulit terdapat tingkatan kualitas (quality grade) dari hasil penyamakan yang didapatkan.Â
Kulit dengan kualitas terbaik tidak ada kecacatan apapun pada permukaannya, yang dikenal dengan sebutan full grain leather. Ketika mendapatkan kulit seperti ini, para pengrajin tidak perlu melakukan koreksi untuk menghilangkan kecacatan. Kulit hasil penyamakan ini adalah grade tertinggi, yang paling bagus untuk diolah lebih lanjut.Â