Semangat Pagi, Pembaca Kompasiana yang selalu Berhias Senyuman!
Kabar baik tentunya menyelimuti hari Anda, ya!
Sabtu, 22 Mei 2021 lalu, saya senang sekali mendapatkan undangan dari para sahabat untuk mengikuti Halal bi Halal virtual melalui aplikasi Zoom. Lebih tepatnya sekalian reunian usai lebaran.Â
Selama saya merantau lebih dari duapuluh tahun, hampir takpernah bisa hadir di acara tersebut, baik kawan semasa Sekolah Dasar, Menengah, dan Kuliah. Sehubungan jadwal yang ditetapkan tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi saya yang masih bekerja saat itu atau belum ada dana yang cukup untuk terbang ke tempat acara. Ya, pastinya karena acara reuni dilakukan di luar pulau tempat saya berdomisili.
Dengan adanya teknologi dan aplikasi, kini pertemuan itu bisa dilakukan secara daring melalui laptop, mobile phone atau tablet. Nah, kali ini saya sambut gembira undangan dari sahabat, para mantan penyiar Radio Pasopati - 'Evergreen Song'- Semarang, tempat pertama saya bekerja di sana bersama mereka di akhir tahun 1996 s.d pertengahan tahun 2000.
Baca juga:Â Bukan Hal yang Perlu Dikhawatirkan, hal Ini yang Membuat Saya Resign Berkali-kali
Wah, ternyata hampir 20 tahun takbertatap muka secara langsung dengan mereka. Berbagai kesempatan reuni pun telah terlewati. Jadilah sabtu malam minggu tersebut, saya puas-puasin ngobrol bersama rekan sejawat semasa bekerja di dunia cuap-cuap.Â
Takterbendung keceriaan saya, saking lamanya takbersua. Melalui daring saja heboh, apalagi kalau ketemu langsung, ya! Meski tak semua personil bisa hadir online, namun kerinduan bertahun-tahun itu akhirnya pecah ambyar dengan sukacita!
Kami ngobrol gayeng abis-abisan. Ada yang baru saja menikah lagi setelah lama sendiri dan memperkenalkan pasangan barunya. Ada yang asyik wara-wiri pake daster terlihat kamera. Ada yang ngobrol sambil ngemil jajanan lebaran yang masih ada di toples.Â
Ada kawan yang jadi host, mengatur jalannya percakapan agar kami tak saling berebut sahutan. Ada yang canda manja bersama suami dan kami ngobrol sebisanya pake bahasa asing. Ya, salah seorang sahabat menikah dengan pria bule berdarah Scotlandia.
Sohib tersebut bernama Tary Thewlis, adik kelas saya semasa kuliah. Saat bekerja sebagai penyiar radio, ia pun menjadi sukarelawan yang kemudian berlanjut menjadi konsultan pendampingan bagi remaja pada sebuah lembaga edukasi di bidang keluarga berencana. Witing trisno jalaran soko kulino, guys! (Makin tumbuh rasa cinta lantaran sering bertemu dan terbiasa berinteraksi). Disanalah Ia bertemu dengan calon suaminya.Â
Demikian jodoh. Tary yang asli orang Semarang menikah dengan Stuart Thewlis dan menetap di desa kecil sekitar 21 km dari kota King's Lynn, Norfolk, England. King's Lynn berjarak sekitar 143 km arah Utara dari kota London.Â
Kami tertarik dengan topi yang dikenakan oleh mereka berdua. Berwarna merah dengan motif kotak-kotak dan memiliki tanduk. Jadilah topi tersebut menjadi obrolan utama kami.
"Topi yamg kupakai bermotif  'tartan'. Di Skotlandia, setiap 'clan' punya motif 'tartan' sendiri, keluarga ibunya Stuart ber 'clan/marga' MacDonald, motifnya beda. Motif topi yang kupakai adalah milik Clan Stewart." Demikian Tary menjelaskan.
"Motif di atas sepertinya motif tartan MacDonald untuk berburu, karena tiap event mereka punya motif khusus.
Nah, kalau bentuk topinya yang bertanduk, ini karena diasosiasikan dengan bangsa Viking. Bangsa Viking, datang ke tanah Skotlandia jaman dahulu kala."
Selengkapnya sejarah tentang bangsa Viking yang datang ke tanah Skotlandia, Tary pun menyertakan infonya dan bisa kita simak selengkapnya DISINI.
Alhamdulillaah, reuni dan halal bi halal kami taksekadar seru, namun juga menambah ilmu dan wawasan kami tentang sejarah topi bertanduk dari suami Tary.
Acara pertemuan daring ini kami tutup dengan melantunkan tembang kenangan, bersambung lirik.
Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu.
Kemesraan ini, ingin kukenang selalu
Hatiku damai, jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai, jiwaku tentram bersamaMu'
Ooi, reuni dan halal bi halal yang akan terkenang sepanjang masa. Doa terbaik agar kita semua senantiasa sehat selalu dan berkah umur sepanjang waktu. Harap kelak Allah takdirkan kami bersua di dunia nyata. Aamiin.
Terima kasih, sahabat!
***
Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H