Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
'Tuk Mbakyu tercinta.
Apakabar, Mbak? Semoga dalam keadaan sehat meski berada di tengah pandemi. Masih terus bisa beraktivitas daring bersama anak didik. Meski sekarang sudah libur jelang lebaran, masih banyak yang harus dipersiapkan untuk kegiatan belajar mengajar usai idul fitri, kan? Hmm... jaga stamina lho!
Mbak, alhamdulillaah, kami juga dalam keadaan sehat. Beberapa pekan di awal ramadan, aku memang agak kirang sehat. Tiba-tiba saja mengalami nyeri punggung yang luar biasa. Jalan tertatih-taih, gak kuat duduk lama atau berdiri. Lebih banyakan berbaring malahan. Mungkin karena sebelum ramadan, kegiatan mengajar mengaji tetap kulakukan bersama anak-anak dan para bunda. Seperti biasa, kan, duduk bersila hampir berjam-jam. Nah, terasanya sekarang deh. Ini salahku sendiri. Bisa jadi karena posisi duduk yang kurang pas. Sehingga nyerinya darintulang atas punggung sampai bawah.
Berkat minuman herbal seduhan sendiri saat buka puasa, minum madu, dan olesan salep, lumayan berangsur membaik, Mbak. Tak apa deh, takbisa duduk terlalu lama saat tilawah. Targat khataman tahun ini gagal. Namun bisa tergantikan dengan murajaah. Tetap bersyukur, Alhamdulillaah.
Mbak, tahun ini lagi-lagi kami sekeluarga belum bisa mudik. Seperti tahun sebelumnya. Terakhir kita ngumpul keluarga besar waktu acara nikahan Mas Mbarep tahun 2016 ya? Ya, Allah, meh limang tahun ya rung ketemuan maneh. Mugi ono umur panjang, awake dewe bisa ngumpul seru.
Maturnuwun sanget, transferan 'salam tempel' sampun mendarat mulus masuk rekening si Nok, Mbak. Barakallah, bude, gitu katanya. Mugi lancar terus rezekine, aamiin.
Dalam keadaan pandemi begini, Mbak, Mas dan Keponakan, harus tetap jaga protokol kesehatan, ya. Pastinya bakal menyambut tamu seperti biasa yang hadir silaturahim. Belum lagi sejawat, rekan kerja, dan murid-muridmu yang sudah sukses, rajin mampir tahunan nengok dirimu. Si Nok juga nyletuk: 'Bunda lagi kirim surat buat bude? Salam ya, aku kangen Bude dan Pakde. Pengen jalan-jalan lagi ke kebun stroberi dan mandi air hangat di Guci.'
In syaa Allah, jika keadaan, situasi dan kondisi membaik, ada kelebihan rezeki, kami mudik meski tak saat lebaran, ya. Mohon doanya, Mbak. Tak bertemu saat lebaran, kita bersua dalam dekapan doa, nggeh. Kita semua panjang umur, sehat, selalu dalam lindungan Allah dan keberkahan senantiasa mengiringi.
Yo wes, Mbak. Segitu dulu ya kabar kami. Salam kagem seluruh keluarga. Selak nangis aku, saking kangen pengen bisa merasakan suasana Idul Fitri di Pucuk Gunung Slamet yang dingin-dingin suuuueejuuuk!
Lop yu so mat, muuuach!
Wassaalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Dik Siska - Samarinda.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H