Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berbagai Geng Masa Remaja Era 90-an

1 Mei 2021   17:01 Diperbarui: 1 Mei 2021   17:14 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.aliexpress.com

Untuk Pramuka, SMA kami mengikuti Saka Bhayangkara. Geng kami aktif pula dalam binaan Polsek setempat. Seru beradegan kriminal, laka lantas, interogasi penjahat, dan megatur lalu lintas di jalan-jalan umum di kota kami. Pengalaman yang luar biasa, ternyata taat lalu lintas itu penting banget!

4. Geng Belajar Kelompok

Berasa banget masa itu persaingan meraih prestasi di sekolah. Kawan-kawan membentuk kelompok belajar. Saya sendiri gak ikutan, cukup belajar sendiri di rumah, sambil ndengerin penyiar radio bercuap-cuap dan muterin lagu-lagu favorit. Eh, justru geng mereka lah yang mengundang saya untuk berbagi kemampuan saya dalam mata pelajaran tertentu. Pengalaman ini memberikan modal keberanian saya bisa mengajar les privat saat awal merantau.

Jadilah geng satu dengan geng lain mengundang saya sesuai jadwal. Kadang di bayar dengan semangkuk es campur, sepiring bakwan goreng, atau ntraktir mie ayam jika hasil mereka memuaskan setelah belajar bersama. Bahkan ada anggota geng yang mengajak saya jalan-jalan ke luar kota tiap beberapa bulan sekali. Bahkan saat libur sekolah, keluarga anggota tersebut mengajak saya berlibur, berkunjung ke keluarga mereka di Lampung! Wah, itulah pertama kali saya naik kapal fery, menikmati pemandangan Selat Sunda dan Gunung Krakatau, berkat Geng Belajar Kelompok!

Serunya berkawan dengan berbagai geng, dapat ilmu, pengalaman, pertemanan yang luas, dan kenangan yang takkan terlupakan sepanjang hayat! Tapi tetap harus pilih-pilih teman. Jika berteman dengan pandai besi, maka kita bisa terpecik apinya. Jika berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita terpercik keharumannya.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun