Aaiih, baru juga hari keempat, pikiran saya melayang membayangkan kumpul bersama keluarga besar yang hampir tidak mudah saya lakukan saat ramadan hingga lebaran tiba. Sejak menikah dan merantau di Samarinda, hampir kami takbisa -- tepatnya, belum bisa -- melakukan mudik untuk melepas rindu dan saling bermaafan secara langsung bertemu keluarga. Kami bisa mudik beberapa tahu sekali, itu pun hanya saat ada acara keluarga seperti keponakan menikah atau libur sekolah. Pun sejak memiliki gawai android, mudik kami lakukan dengan silaturahim melalui video call kepada keluarga. Mereka berdoa dan berharap suatu saat kami bisa merayakan ramadan dan lebaran bersama mereka. Begitu pula sahabat-sahabat kami yang tinggal berjauhan kota.Â
Bismillaah, dalam keadaan sehat dan pandemi berlalu, kelak kami bisa saling berpelukan meleburkan rindu.
Izinkan kami terus khuyuk beribadah selama ramadan, berharap panen pahala, menuai keberkahan, mendapatkan ampunan. Sungguh di bulan mulia ini, setiap aktivitas diniatkan untuk ibadah. In syaa Allah, Allah ridho atas apa yang kami lakukan.
Tetap semangat, ya Pembaca Kompasiana.
Jaga kesehatan selalu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H