Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jalan-jalan ke Negeri Romantis melalui "Insight Germany: Cakrawala Negeri dan Budaya Jerman"

6 April 2021   12:00 Diperbarui: 6 April 2021   12:19 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Negara Jerman, bidik layar Buku Auf Deutsch gesagt (Dok.Pri)


Suatu hari, di sebuah grup Whatsapp yang saya ikuti, salah satu kawan mengunggah foto dirinya dengan menunjukkan buku berjudul seperti yang tertera di atas. Langsung terbersit di hati saya, "Wah, senengnya punya buku itu!". Terlintas di pikiran untuk memiliki dan ingin membelinya. Sehubungan saya sedang menyelesaikan membaca beberapa buku, keinginan untuk bertanya kepada kawan tersebut tertunda. Niatnya sih, mau tanya kalau dana sudah tersedia.

Tak disangka, beberapa pekan kemudian, saya malah dihubungi langsung oleh penulisnya melalui whatsapp. Beliau bertanya, apakah sudah menerima buku kiriman darinya? Saya bingung, buku apa ya? Karena takada kiriman paket berupa buku.
Ternyata, beliau berniat mengirimkan buku karyanya, langsung dari penerbit ke alamat saya. Setelah dikonfirmasi, akhirnya selang beberapa hari kemudian, buku bersampul biru itu mendarat mulus di tangan saya!
MasyaAllah, beneran lho gak disangka, cuma sempat mbatin aja, malah dapat buku ini dari Mbak Hennie Triana Oberst, Kompasianer senior bercentrang biru!

***

Jerman, sebuah negara di Eropa Barat yang sangat maju. Deutschland,  secara resmi disebut sebagai Republik Federal Jerman (bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland) adalah negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Negara ini memiliki posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa maupun di dunia.

Saya mengenal Jerman berawal dari pelajaran bahasa asing semasa remaja saat menempuh pendidikan jenjang sekolah menengah atas. Guru Bahasa Jerman, Bu Reni, dengan sabar mengajar kami mengenal bahasa inj dan beberapa sejarah berkaitan dengan negeri panzer tersebut.

Buku Panduan Belajar Bahasa Jerman masa SMA Kelas 2 (Dok.Pri)
Buku Panduan Belajar Bahasa Jerman masa SMA Kelas 2 (Dok.Pri)

Saya ikuti pelajaran beliau dengan tekun dan mendapat majalah Jugendmagazin jika berhasil mendapatkan nilai tertinggi sesuai standard Bu Reni saat ulangan harian. Majalah tersebut sempat saya kumpulkan hingga masa kuliah, namun hanya buku panduan belajar pada foto di atas yang bisa saya selamatkan saat berpindah kost hingga menetap di kota yang saya tempat sekarang ini.

Omong-omong, setiap ada pagelaran Piala Dunia, tim yang saya jagokan, ya Jerman. Meski takpaham dengan pernak-pernak dunia persepakbolaan, tahunya hanya jumlah pemain, cara bermain, tetep aja asyik teriak gooooooool!
Dukungan saya berikan kepada Jerman, ya karena kenal negara ini dari belajar bahasanya saat seragam putih abu-abu.

***

Hampir sepekan lebih saya membaca isi buku yang dianggit oleh Mbak Hennie. Beberapa tulisan telah terunggah di laman akun kompasiana beliau  dan sebagian belum pernah saya baca. Maklumlah, pendatang baru seperti saya musti rajin blogwalking untuk silaturahim dan membaca karya sesama kompasianer. Bersyukur, kali ini saya mendapat kemudahan dengan membaca tulisan Mbak Hennie melalui buku fisik, sebagai wujud karya beliau setelah sepuluh tahun berkiprah di beyond blogging tersebut.

Peta Negara Jerman, bidik layar Buku Auf Deutsch gesagt (Dok.Pri)
Peta Negara Jerman, bidik layar Buku Auf Deutsch gesagt (Dok.Pri)

Menikmati cerita yang mengalir dari jemarinya, saya serasa di ajak jalan-jalan menyusuri kota-kota atau pedesaan yang beliau suguhkan dengan segala keelokan dan kekhasannya. Bremen, Stuttgart, Bauernhorf, Mannheim, Berlin, Frankfurt, Dusseldorf, juga Koln (Cologne).
Selain berbagi kisah tentang Zentralmoschee, Masjid Sentral Cologne Jerman, Mbak Hennie juga bertutur tentang kota yang terkenal dengan parfum 4711, Eau de Cologne (Water from Cologne).

Buah tangan dari sahabat saat berkunjung ke Jerman (Dok.Pri)
Buah tangan dari sahabat saat berkunjung ke Jerman (Dok.Pri)

Saya langsung teringat minyak wangi jadul milik ayah dan ibu. Ya, parfum angka saya menyebutnya. Namanya unik menurut saya, karena nama parfum biasanya menyebut sebuah kata, tapi parfum ini menunjukkan angka. Maka ketika suatu masa sahabat-sahabat yang berkesempatan berkunjung ke Jerman, saya dapat buah tangan dari  mereka berupa parfum tersebut. Sayangnya, kotak dan botolnya sudah kebuang, hiks. Karena sudah habis terpakai. Saya hanya sempat memfoto oleh-oleh yang belum saya buka, masih berbungkus plastik dan pita.

***

Tulisan-tulisan Mbak Hennie yang mengeksplor tentang Jerman, membuat saya mengusahakan mampir di setiap unggahannya. Saya jadi terkenang dengan Guru Bahasa Jerman, terbayang kembali aktivitas ayah saya yang dulu sering mendampingi tamu dari Belanda atau Jerman. Ya, saat kunjungan pemeliharaan dan inspeksi mesin-mesin pabrik gula di era 80-an, ayah menjadi penerjemah bagi administratur dan karyawan. Bahkan ketika membaca bagian ulasan museum, kegiatan liburan pedesaan, pameran mobil dan teknologi lainnya, saya membayangkan jalan-jalan kesana bersama ayah, didampingi tamu-tamu yang dulu berkunjung ke rumah dinas kami di Pabrik Gula. Hehehe, berandai-andai sejenak, dalam hati berucap aamiin, semoga kesampaian deh cita-cita bisa jalan-jalan ke sana.

Mbak Hennie memperkenalkan budaya dan ragam kisah tentang Jerman langsung dari negeri asal belahan jiwanya. Setiap isi tulisannya di buku ini, benar-benar saya nikmati, membayangkan menyusuri setiap sudut kota bersamanya, aktivitasnya, suasananya. Beliau piawai menuturkan cakrawala negeri kedua baginya. Bahkan segala jenis aturan unik yang diberlakukan disana, dituturkan agar kita memiliki pengetahuan atas ketentuan yang diterapkan di negara tersebut. Minimal menjadi modal buat kita yang suatu saat mendapatkan kesempatan berkunjung ke Jerman.

Memeluk Buku dengan Cinta (Dok.Pri)
Memeluk Buku dengan Cinta (Dok.Pri)

Semoga Allah panjangkan umur kami, kelak saya bisa berkesempatan bertemu dengan Mbak Hennie, memeluknya dengan sepenuh kehangatan, sehangat aliran cerita beliau yang sangat terasa di setiap barisnya.

Terus berkarya, Mbak Hennie!
Terus berbagi kisah menarik dan inspiratif!
Semoga saya pun bisa mengikuti jejaknya, menulis, menulis dan terus menulis, berbagi cerita yang menggugah semangat. Dan tentunya, doa saya, bisa beneran ya jalan-jalan ke Jerman. Aamiin.

Wah, musti belajar bahasa Jerman lagi, nih!

Terima kasih atas kesempatannya sehingga saya bisa memiliki bukunya, Mbak. Siap menunggu buku-buku berikutnya!

Beste Gebete an dich. Mge Gott, da wir uns eines Tages bei guter Gesundheit begegnen.*

Salam hangat dari Kota Tepian Mahakam

***

*Doa terbaik untukmu. Semoga Tuhan pertemukan kita dalam keadaan sehat kelak suatu hari nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun