Mengenang atau melupakan adalah pilihan.
Saya pribadi, memilih mengenang yang baik dan melupakan yang buruk. Mendamaikan rasa yang ada untuk menerima segala hikmah dan pembelajaran dari peristiwa yang saya alami. Menangis, saya lakukan sebagai solusi untuk mengeluarkan racun kesedihan dan mengadu kepada Allah adalah wujud bersyukur yang membuat hidup saya makin lapang dan nyaman.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (Al-Baqarah : 216).
...Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.(An-Nisa: 19)
Itulah yang menjadi pedoman saya untuk tetap move on, dan tidak sedih atau galau berkepanjangan. Terus membuka hati bagi kebaikan.Â
***
Saya percaya dan yakin pada hal berikut ini:
Surah At-Taubah ayat 40, "Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita melalui dukungan dan pertolongan-Nya."
Surah Al-Insyirah ayat 6, "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Surah Al-Baqarah ayat 286, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
Surah At-Talaq ayat 2, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar."
Surah Ar-Ra'd ayat 28 , "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
Tetaplah semangat, jodoh emang tak akan kemana kok.