Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bukan Hal yang Perlu Dikhawatirkan, Hal Ini yang Membuat Saya Resign Berkali-kali

16 Maret 2021   11:14 Diperbarui: 17 Maret 2021   05:14 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun musti lincah menyesuaikan diri dengan aturan, ritme kerja dan pergaulan dengan empat lini tersebut. 

Bertahan hanya tiga tahun setelah begabung di lembaga tersebut, kembali saya mengajukan pengunduruan diri. Kali ini atas permintaan suami, agar saya agak lebih leluasa melakukan pekerjaan dari rumah saja, memiliki waktu yang lebih rileks, agar kami bisa memiliki keturunan lagi. 

Pekerjaan di lembaga pendidikan yang penuh waktu dan hanya libur di hari Ahad, membuat ritme tubuh saya kurang istirahat. 

Saya penuhi keinginan tersebut, dan dengan senang hati menjalani kegiatan yang saya atur sendiri.

Sejak saat itulah, saya mulai bekerja dari rumah meski kadang melakukannya di luar rumah, yaitu mengajar privat, baik mengaji maupun bahasa Inggris. 

Bekerja mandiri, mengatur waktu, menyesuaikan kewajiban utama sebagai ibu rumah tangga dan tugas mengajar yang jadwal saya atur sesuai kesepakatan.

Saya yakin, rezeki berupa gaji tidak harus kerja kantoran. Dengan keterampilan dan kemampuan yang kita punya, asal mau mengasah dan mengolahnya, bisa mendatangkan Rupiah. Bagi saya pribadi, berapa pun besarannya, asal saya mengerjakan dengan riang dan gembira, InsyaaAllah, selalu ada rezeki yang hadir tak disangka. Tak melulu harus materi, perasaan happy harus mengiringi.

Buat kawan-kawan yang masih bertahan bekerja penuh waktu, nikmatilah selagi masih merasa baik-baik saja versi kalian. 

Namun apabila hal itu merenggut kebahagiaan, menimbulkan stres dan kecemasan, mengundurkan diri bukan akhir segalanya. Kita berhak bahagia di saat bekerja.

Enjoy our life! Enjoy worklife!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun