Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Kiat Bangun Pagi agar Jiwa Raga Segar dan Bugar

9 Maret 2021   09:12 Diperbarui: 9 Maret 2021   09:30 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembaca setia Kompasiana,

Tiap orang bisa jadi mempunyai definisi yang berbeda tentang pagi. Ada yang bilang pukul 06.00 itu pagi, tapi sudah siang bagi sebagian yang lain. Ada yang menganggap bangun pukul 05.00 itu masih pagi, namun dianggap sudah siang bagi orang lain. Definisi saya tentang pagi adalah sebelum adzan subuh, nih. Apakah Anda juga demikian?

Memang tidak semua orang mempunyai kemampuan untuk bisa bangun pagi, atau bisa jadi kita bisa melakukannya, namun anak dan suami/istri kita dan anggota keluarga lain belum tentu bisa bersegera bangun pagi. 

Jika kita bangun pagi sebelum adzan tubuh, In Syaa Allah kita punya keleluasaan waktu untuk tahajud, berdoa, berdzikir, merenung, bertafakur, mensyukuri nikmat Allah yang telah Dia berikan kepada kita, atau kegiatan ibadah positif lainnya. Sembari bermohon kepada Allah agar kita dimampukan melakukannya, sehingga ilmu kiat bangun pagi ini benar-benar bermanfaat untuk mendapatkan jiwa dan raga yang bugar, segar dan sehat.

Kenapa bangun pagi itu penting?

Karena waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah. Rasulullaah SAW mendoakan ummatnya agar mendapatkan keberkahan di pagi hari. Jangan sampai, kitanya didoakan oleh Rasul, tapi kitanya sedang tidur.

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Ya'la bin 'Atha dari Umarah bin Hadid dari Shakhr Al Ghamidi ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." Shakhr Al Ghamidi berkata, "Beliau jika mengutus ekspedisi, atau pasukan beliau memberangkatkannya di pagi hari." Ia (perawi) berkata, "Shakhr Al Ghamidi adalah seorang pedagang, ia biasa mengirim barang dagangannya di pagi hari hingga beruntung dan melimpahlah hartanya." (Hadits Sunan Ibnu Majah No. 2227 - Kitab Perdagangan).


Pagi adalah waktu yang sangat produktif bagi kita melakukan aktivitas. Jika kita bangun kesiangan, maka akan kehilangan banyak waktu melakukan banyak hal. Apalagi kita kehilangan momen ketenangan, kenyamanan, kententraman ketika menikmati suasana pagi yang hening saat melakukan ibadah.

Pertama, kita harus punya niat yang disampaikan kepada diri kita sendiri, bahwa kita bertekad untuk bangun pagi. Bukan sekedar pengen, tapi berkomitmen kuat untuk melakukannya. Jadi, benar-benar menguatkan diri untuk bangun pagi.

"Wah, gimana caranya ya? Sedangkan saya masih butuh waktu tidur yang lebih banyak."

"Saya pengen sih bangun pagi, tapi kan.."

Nah, jangankan niat, ucapan seperti ini malah menjadi pembenaran dan 'membunuh' niat dan tekad. Perlu pergulatan panjang apabila kita berniat kuat menanamkan tekad ini. Sebagian orang mungkin perlu menuliskannya sebagai ikrar, bisa melalui status, di buku, di lembaran kertas yang ditempel di kamarnya. Sehingga dengan menuliskannya, terdorong untuk melakukannya dengan segenap kemampuan.

Kedua, tidurlah dengan cukup. 

Orang dewasa membutuhkan waktu sekitar 6 - 8 jam untuk tidur.  Jika kita ingin bangun pagi lebih awal, maka tidurlah pada jam-jam awal. Kalau kita tidurnya hanya 1 atau 2 jam, kemungkinan kita bisa bangun kesiangan. Boleh jadi, Anda bisa tidur hanya membutuhkan beberapa jam, Anda sukses bangun pagi seperti kiat pertama, itu karena dorongan tekad. Namun, hal ini akan menyulitkan tubuh kita bagi kelangsungan jangka panjang, sehubungan tubuh memiliki ritme istirahat yang dianjurkan. 

Mengingat pesan Rasulullaah, agar kita tidur di awal dan bangun di awal waktu. Sangat tidak disarankan untuk terlambat tidur atau larut malam. Karena dikhawatirkan akan bangun telat.

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Isra'il dari Abu Ishaq dari Al Aswad dari 'Aisyah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur di awal waktu dan shalat di akhir malamnya." (Hadits Sunan Ibnu Majah No. 1355 - Kitab Mendirikan shalat dan sunah yang ada di dalamnya)

Oleh karena kita membutuhkan waktu istirahat yang cukup bagi tubuh, maka kita perlu untuk mengatur dan menata waktu sebaik-baiknya. Apabila memang Anda harus melakukan pekerjaan di malam hari, lembur atau bertugas di jam-jam istirahat malam, maka usahakan agar mengistirahatkan tubuh di siang hari agar stamina terjaga di malam hari.

Bagaimana dengan anak-anak yang memiliki kebiasaan tidur di atas jam sembilan malam? Ada yang biasa tidur jam sepuluh atau sebelas malam, bangunnya jam lima atau enam pagi. Jika kebiasaan ini berlangsung lama dan tidak diatur ulang untuk membiasakan ritme istirahatnya, maka ketika anak makin bertumbuh, akan makin kesulitan untuk mengatur jam biologis tidurnya untuk bangun lebih awal. Karena jam biologis lebih tidak mudah lagi mengaturnya daripada jam weker. Maka perlu pembiasaan sejak dini bagi anak-anak.

Ketiga, minumlah sebelum tidur. Gunanya untuk memenuhi asupan cairan di dalam tubuh dan memperbaiki sel-sel yang rusak.

Seperti yang dilansir dari health.kompas.com , minum air putih sebelum tidur akan membuat Anda terhidrasi sepanjang malam dan dapat membantu tubuh untuk membersihkan diri dari racun yang tidak diinginkan. Hal itu dikarenakan, air hangat terutama, dapat meningkatkan sirkulasi darah, membantu tubuh memecah limbah, dan meningkatkan keluaran keringat.

Kalau kita minum air putih sebelum tidur, biasanya ada 'weker alami' dari tubuh kita. Bisa-bisa kita terbangun di jam-jam dua atau tiga dini hari untuk buang air kecil (BAK). Nah, ketika kita ke toilet untuk BAK, sekalian saja mensucikan diri dengan mengambil air wudhu, menyegarkan diri dan melaksanakan sholat sunnah tahajud (bagi yang beragama Islam), atau ibadah pagi lainnya sebelum subuh.

Keempat, berdialoglah dengan Allah. 

Jelang tidur, kita berdoa kepada Allah, menyerahkan diri kita kepada-Nya. Dia-lah yang menguasai diri kita, tidur kita, hidup kita, mati kita. Tidak hanya sekedar formalitas saja, tetapi lakukan dialog dengan-Nya, sekaan sedang ngobrol, curhat tentang masalah kita, melepaskan rasa sakit hati jika ada, dialog apa saja. Agar hati tenang, pikiran nyaman. Kita benar-benar berpasrah kepada-Nya atas hidup dan mati. Selagi tertidur pulas, kita taklagi bisa menguasai diri kecuali Allah. Sekaligus pula memohon kepada Sang Khalik agar kita dibangunkan kembali dalam keadaan sehat, bisa bangun lebih awal dengan tekad dan keyakinan agar bisa beribadah lebih awal pula.

Kelima, ciptakan atau siapkan alat untuk mendukung kita bisa bangun pagi. Boleh berupa weker yang bisa berbunyi nyaring atau mengatur pengingat waktu di gawai kita dengan suara yang lebih keras. Pilihlah nada dering yang menggugah semangat agar segera terbangun, jangan melodi yang justru mendayu anda semakin terlelap.

Nah, alat yang penting juga adalah manusia di sekitar kita. Bisa nitip pada pasangan atau anak di rumah, berpesan agar kita dibangunkan sebelum waktu subuh. Bahkan ada komunitas tahajud call di kalangan ummat muslim, saling membangunkan kawan melalui panggilan telepon.

Inilah lima kiat bangun pagi yang mungkin kesannya remeh temeh, namun bisa kita jadikan pondasi dalam membangun kebiasaan baik untuk menyehatkan jiwa dan raga kita. 

Sering kita mendapatkan motivasi bangun pagi, keutamaan tahajud, keberkahan di waktu pagi dan lain sebagainya, namun untuk bangun pagi saja masih bermalas ria. Semoga ketrampilan hidup ini bermanfaat untuk kita semua, dan menjadi pengingat diri saya pribadi juga yang sampai saat ini masih terus mengusahakan agar bisa tidur lebih awal dan bangun lebih awal.

Salam sehat, salam bugar!

Semangat menikmati keberkahan pagi
***

Sumber: Catatan Rangkuman Motivasi Pagi bersama Deddi Nordiawan (Dosen sekaligus E-Learning Initiator).
Referensi: 1, 2 dan 3 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun