Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Kusambut Ramadan 1442 Hijriah]: Kejujuran Membawa Dampak Kebajikan

8 Maret 2021   08:53 Diperbarui: 8 Maret 2021   09:49 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembaca yang budiman,

Jujur (Shiddiq) adalah berbicara atau berbuat sesuai dengan kenyataan yang ada. Lawan dari jujur adalah bohong. Jujur merupakan sifat terpuji. Dalam Islam, kita dianjurkam untuk berkata jujur dan benar. Bahkan dianggap dosa besar jika seseorang berkata dusta.

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' berkata, telah mengabarkan kepada kami Al A'masy. (dalam jalur lain disebutkan), telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dawud berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Wail dari Abdullah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukkan, dan keburukkan akan menggiring kepada neraka. Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong. Dan hendaklah kalian jujur, sebab jujur menggiring kepada kebaikan, dan kebaikan akan menggiring kepada surga. Dan sungguh, jika seseorang berlaku jujur dan terbiasa dalam kejujuran hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai orang yang jujur.'" (Hadits Sunan Abu Dawud No. 4337 - Kitab Adab)

Hadist ini kesannya pendek dan singkat saja. Namun, jika kita jabarkan, maka ia meliputi seluruh aspek kehidupan. Seperti kisah berikut ini.

***

Pada suatu masa, pernah hidup seorang pemuda yang mencintai ilmu, sehingga ia mengutarakan niatnya kepada orangtunya untuk menuntut ilmu di wilayah lain. Keinginan untuk merantau dalam rangka memperdalam ilmu, dikabulkan oleh orangtuanya. Mereka membekali si Pemuda dengan biaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya di tempat rantau. Maka berangkatlah pemuda tersebut bersama sebuah rombongan.

Sebelum berangkat, Ibunya berpesan kepada si Pemuda,"Nak, dimanapun kamu berada dan dalam keadaan apapun, bersikaplah jujur. Jangan pernah sekalipun berbohong."

Singkat cerita, dalam perjalanan bersama rombongan, terjadilah perampokan yang menimpa mereka. Semua barang bawaan dirampas. Nampak oleh salah satu perampok, wajah pemuda yang berkesan baik. "Mau kemana kau, wahai pemuda?"
"Aku hendak menuntut ilmu," santun dia menjawab.
"Apa yang kau bawa?"
"Saya membawa buku, pakaian dan sedikit uang."

Biasanya, orang yang mau dirampok, menyembunyikan harta benda yang dibawa atau dimilikinya. Namun si Pemuda ingat pesan ibunya agar selalu berbuat jujur dimanapun dan kondisi apapun, sekalipun berhadapan dengan perampok.

Setelah digeledah, ternyata benar apa yang dikatakannya. Sang Pemuda digiring menghadap kepada Ketua Perampok, ia makin diinterogasi. Pemuda tersebut menjawab dengan jujur dengan bekal yang dibawanya.

Kejujuran ini justru membuat Ketua Perampok berpikir, "Anak muda ini berani berkata jujur dan tidak takut apa-apa. Aku yang sudah puluhan tahun merampok, usia makin senja, apalagi berbohong sudah menjadi makanan hidupku, tetap takpunya rasa takut kepada Allah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun