Dalam lika-liku kehidupannya, Teh Yeti pernah mengalami kegagalan dalam berumah tangga. Hal ini menjadi pelajaran hidup baginya, dan takingin berlama-lama berkubang kesendirian.
Seiring berjalannya waktu, ia yang mulai menikmati kebersamaan dengan komunitas tilawah ini, menjalani tugas admin sambil banyak belajar. Ya, belajar menata hati, bertanggung jawab pada aktivitas dunia nyata sebagai pendidik, ibu bagi dua anaknya, juga belajar dari teman sesama admin dalam mengelola grup, utamanya mengelola kesabaran.Â
Ia akui, kadang kelelahan melanda saat bertugas menjadi admin, bersamaan pula menumpuknya pekerjaan pribadi, baik runititas di rumah dan di tempat kerja. Sering ia mendapati member di grup yang harus diingatkan untuk kholas tepat waktu.
"Itu menjadi lika-liku tersendiri, Bun. Namun kembali lagi saya berfikir, niatkan ibadah aja deh, Saling mengingatkan dalam kebaikan itu adalah ibadah. Kita nggak tahu dari amalan mana kita bisa mendapatkan ridho-Nya. Itu yang selalu kuingat ketika sudah berfikir ingin berhenti."
Karena di group ODOJ adalah kumpulan orang-orang sholihah, maka Teh Yeti pun kadang bercerita ke beberapa sahabat tentang kehidupan pribadi, sampai merekapun mungkin merasa iba dengan kisah kehidupan yang dijalani seorang diri dalam mendidik anak-anak.Â
Sampai tiba masa dimana waktu itu ia berkomentar di salah satau status sahabatnya yang sama-sama single parent.
Sahabat tersebut mengenalkannya kepada laki-laki yang tadinya mau dijodohkan juga dengan beliau, hanya saja si sahabat sudah punya calon.Â
"Jadi, si Duda tersebut diperkenalkan ke saya. Dengan keyakinan bahwa sahabat ODOJ pasti dapat dipercaya, gak mungkin berbohong tentang informasi laki-laki itu. Maka singkat cerita, saya mau menerima perkenalannya hingga akhirnya kami menikah.Â
Proses sejak berkenalan sampai ke pelaminan hanya butuh 50 hari saja, Bunda. MasyaAllah. Semuanya Allah mudahkan, ringankan dan lancarkan berkat kedekatan dengan Alquran."
Alhamdulillah pada tahun 2020 lalu, Teh Yeti bertemu dengan jodohnya berkat sahabat baik di komunitas tilawah. Itulah salah satu hikmah yang Teh Yeti dapatkan dari persahabatan di Komunitas ODOJ ini.
InsyaAllah, saya betah bersama ODOJ, Bun, karena yang saya rasakan banyak kebaikannya dibanding keburukan. Bahkan hampir gak saya temukan ketidakbaikkan. Cita-cita saya melalui wasilah interaksi dengan Alquran ini adalah ingin memperbaiki akhlaq pribadi dan keluarga. Ingin mendapatkan ridho serta ampunan Allah, semoga bisa Istiqomah tilawah, memahami kandungannya serta mengaplikasikannya dalam kehidupan bersama keluarga.